https://jakarta.times.co.id/
Berita

Kisah Nabi Yusuf dalam Al Quran Berkaitan Dengan Bulan Ramadan

Kamis, 30 Maret 2023 - 10:10
Kisah Nabi Yusuf dalam Al Quran Berkaitan Dengan Bulan Ramadan Ilustrsi Ramadan 2023.

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Kisah Nabi Yusuf menjadi salah satu pedoman penting yang perlu untuk umat muslim ketahui pada saat menjelang bulan Ramadan. Karena ada beberapa kisah-kisah menarik yang sangat berkaitan langsung dengan bulan suci puasa untuk dijadikan salah satu sumber utama dalam menjalankan ibadah dengan baik dan maksimal.

Satu hal yang perlu untuk diperhatikan adalah bahwa Nabi Yusuf merupakan salah satu utusan Allah yang dibuat secara utuh didalam Alquran dalam bentuk surat yakni Surat Yusuf. Melihat dari beberapa pertimbangan tersebut maka ada beberapa keistimewaan tersendiri dari utusan Allah ini sehingga mampu dituliskan secara khusus di dalam Alquran, yang bisa dipelajari dalam Ramadan 2023 ini.

Semua hal yang berkaitan langsung dengan kisah Nabi Yusuf ini termaktub secara maksimal dalam beberapa riwayat-riwayat penting di dalam Alquran. Mlalui kisah-kisah yang sangat inspiratif dan juga mampu untuk menjadi salah satu penemuan penting umat Islam dalam menjalankan semua perintah agama.

Dan salah satu yang sangat menjadi alasan utama mengapa umat manusia wajib tahu adalah keberadaan kisah-kisah tersebut yang sangat berhubungan langsung dengan bulan Ramadan. Apalagi dengan pola maksimal dalam menyambut bulan suci maka perlu ada penyesuaian terbaik saat hendak menjalankan ibadah puasa.

Berikut ini merupakan beberapa ringkasan penting mengenai kisah tersebut yang terkumpul dalam Asrar al-Muhibbin fi Ramadhan, yang dikarang langsung oleh Muhammad Bin Husein terkait hikayat dari nabi yusuf dan hubungannya dengan perintah menjalankan ibadah puasa.

Kisah Nabi Yusuf Sebagai Anak Paling Dicintai Diantara Anak Lainnya

kisah Nabi Yusuf yang pertama dan tuannya menggambarkan bagaimana Nabi Yusuf merupakan salah satu anak paling dicintai oleh Nabi Yakub. Seperti yang telah diketahui bahwa Nabi Yakub memiliki 11 anak dan anak yang paling dikagumi serta dibanggakan adalah Nabi Yusuf.

Hal ini bahkan dituliskan secara langsung dalam Quran Surat Yusuf ayat 12,

إِذْ قَالُوا لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَى أَبِينَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّ أَبَانَا لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

Artinya, “Ketika itu, saudara saudara Yusuf berkata: Yusuf dan saudaranya lebih dicintai oleh ayah kita dibanding diri kita, meskipun kita sangat banyak. Sungguh, Ayah kita itu berada dalam kesesatan yang nyata”

Melalui ayat inilah maka dianggap kisah Nabi Yusuf menjadi salah satu anak yang paling dicintai dan kembangkan oleh Nabi Yakub dan secara akumulasi berhubungan dengan Ramadhan sebagai salah satu bulan yang paling dicintai oleh Allah daripada bulan-bulan lainnya.

Dengan kemuliaan bulan Ramadan ini maka Allah menurunkan beberapa manfaat serta mafiroh nya semaksimal dan sebesar mungkin untuk semua muslim yang menjalankan kewajiban di bulan puasa. Bahkan ada beberapa pahala yang menjadi salah satu aspek penting terkait kuasa Allah.

Kisah Nabi Yusuf yang berhubungan dengan anaka paling dicintai serta dianalogikan sebagai bulan paling dicintai oleh Allah SWT menjadi satu hal yang juga tertulis dalam riwayat Ahmad dengan rincian sebagai berikut,

قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْر

Artinya, “Bulan Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan penuh berkah. Allah mewajibkan kalian berpuasa Ramadhan. Pada bulan itu pintu-pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibanding seribu” bulan.

Dalam bulan Ramadan juga dikenal beberapa peristiwa penting seperti Lailatul Qadr atau malam 1000 Bulan seperti hadis di atas maka keutamaan untuk menjalankan puasa dan bertemu dengan Lailatul Qadar merupakan peristiwa penting yang harus di dimaksimalkan oleh semua umat muslim demi meraih pahala yang berlipat ganda.

Inilah alasan mengapa Muhammad bin Husein dalam karyanya mengumpamakan Kisah Nabi Yusuf sebagai satu utusan penting yang memiliki kesamaan dengan pentingnya bulan puasa.

Kisah Nabi Yusuf Sebagai Saudara Yang Sangat Peduli Dengan Saudaranya

Kisah Nabi Yusuf selanjutnya adalah bagaimana utusan Allah ini memberikan beberapa bantuan makanan kepada semua saudaranya yang tengah dilanda kelaparan. Hal ini Tentunya sama dengan bulan Ramadan sebagai salah satu bulan yang bisa memberikan pengganti dari berbagai kewajiban-kewajiban yang telah dilupakan pada beberapa bulan sebelumnya.

Hal ini tertulis dalam al quran surat Yusuf ayat 12:59,

وَلَمَّا جَهَّزَهُمْ بِجَهَازِهِمْ قَالَ ائْتُونِي بِأَخٍ لَكُمْ مِنْ أَبِيكُمْ أَلَا تَرَوْنَ أَنِّي أُوفِي الْكَيْلَ وَأَنَا خَيْرُ الْمُنْزِلِين

Artinya, “Dan ketika Yusuf menyiapkan bahan makanan untuk mereka, dia berkata “(jika kalian datang ke sini lagi), bawalah kepadaku saudara kalian yang seayah dengan kalian”. Tidakkah kalian melihat bahwa aku telah memberikan (kepada kalian) takaran yang penuh dan telah menjadi tuan rumah yang terbaik?”

Korelasi kisah Nabi Yusuf yang sangat memberikan kedermawanan hatinya untuk menyisihkan beberapa makanan kepada saudaranya adalah bentuk perumpamaan yang di rangkum oleh Muhammad bin Husein dalam bukunya, bahwa bulan Ramadan juga sebagai salah satu bulan yang yang menjadi penyeimbang bulan-bulan lainnya kepada sesama umat muslim.

Oleh sebab itulah maka diwajibkan kepada sesama muslim menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan secara maksimal sesuai dengan tuntunan dari agama. Sebab jika mampu untuk menjalankan ibadah puasa secara maksimal dan mampu diterima oleh Allah maka akan ada ganjaran untuk menghapus dan menambah lubang-lubang dosa beberapa bulan sebelumnya.

Hal ini juga sejalan dengan apa yang telah diriwayatkan oleh Muslim melalui hadistnya,

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى مَا شَاءَ اللَّهُ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ طَعَامَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي

Artinya, “Setiap kebaikan yang dilakukan manusia dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan semisal sampai tujuh ratus kali lipat, Allah berfirman: kecuali amalan puasa. Amalan puasa itu untukku dan aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia meninggalkan makanan dan syahwatnya karenaku”

Inilah alasan mengapa Muhammad bin Husein dalam karyanya mengumpamakan Kisah Nabi Yusuf sebagai satu utusan penting yang memiliki kesamaan dengan pentingnya bulan puasa.

Kisah Nabi Yusuf Sebagai Pemaaf Atas Kesalahan Semua Saudaranya

Kisah Nabi Yusuf terakhir yang tentunya perlu untuk mendapatkan perhatian juga oleh semua umat muslim adalah bahwa Nabi Yusuf merupakan salah satu nabi yang telah memiliki beberapa nilai kerendahan hati dalam bentuk memaafkan semua saudara-saudaranya. Meski saudara-saudara tersebut telah menjerumuskan Nabi Yusuf ke dalam sumur.

Hal ini sesuai dengan ayat al quran surat Yusuf 12:93

قَالَ لاَ تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ يَغْفِرُ اللهُ لَكُمْ وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Artinya, “Yusuf berkata: pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kamu. Semoga Allah mengampuni kalian. Sebab Dialah yang paling penyayang di antara para penyayang”

Analogi yang diungkapkan melalui kisah ini dengan sumber daya tersebut oleh Muhammad bin Husein diibaratkan bahwa bulan Ramadhan merupakan salah satu bulan yang penuh rahmat dan penuh ampunan bagi semua umat muslim. Sehingga diperintahkan untuk beribadah secara maksimal karena Pintu Taubat terbuka sangat lebar pada bulan suci Ramadan.

Inilah alasan mengapa Muhammad bin Husein dalam karyanya juga mengumpamakan Kisah Nabi Yusuf sebagai satu utusan penting yang memiliki kesamaan dengan pentingnya bulan puasa.(*)

Pewarta : Yatimul Ainun
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.