TIMES JAKARTA, JAKARTA – Pemerintah menargetkan seluruh desa di Indonesia sudah teraliri listrik pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Komitmen ini ditegaskan oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
"Kami sudah bahas di rapat kabinet, in syaa Allah di periode Pak Presiden Prabowo tidak ada lagi desa yang belum punya listrik," kata Mendes Yandri dengan penuh keyakinan.
Menurut Yandri, ketersediaan listrik menjadi indikator utama dalam pemerataan pembangunan desa. Kementerian Desa PDT terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain untuk mempercepat elektrifikasi wilayah pedesaan, terutama di daerah tertinggal dan terpencil.
Tak hanya listrik, pemerintah juga menargetkan perluasan jaringan internet di seluruh desa. "Kami sudah menandatangani MoU dengan Komdigi untuk memastikan sinyal dan jaringan internet masuk ke desa. Prioritasnya desa-desa wisata, ekspor, dan yang memiliki potensi ekonomi besar," jelas Yandri.
Langkah strategis ini dilakukan untuk mendorong transformasi digital dan pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal. Yandri menekankan bahwa pembangunan desa tidak bisa dilakukan secara sektoral, tetapi membutuhkan sinergi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia telah menyampaikan bahwa sejumlah proyek listrik masuk desa telah mulai diresmikan. Sesuai arahan Presiden, seluruh program listrik desa ditargetkan tuntas pada periode 2029–2030, meliputi 5.700 desa dan 4.400 dusun di seluruh Indonesia.
Hingga akhir tahun 2025, pemerintah menargetkan pembangunan infrastruktur kelistrikan di 1.285 desa untuk memperluas pemerataan akses listrik PT PLN (Persero). Bahlil menegaskan bahwa akses listrik merupakan hak setiap warga negara, sehingga pemerintah berkomitmen memberikan akses listrik merata hingga tahun 2030. (*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Faizal R Arief |