Berita

Presiden RI Jokowi Tawarkan Empat Konsep Resiliensi Berkelanjutan di Forum GPDRR VII

Rabu, 25 Mei 2022 - 14:11
Presiden RI Jokowi Tawarkan Empat Konsep Resiliensi Berkelanjutan di Forum GPDRR VII Prsiden RI Jokowi di acara pembukaan forum GPDRR VII, Nua Dua, Bali. (FOTO: Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

TIMES JAKARTA, JAKARTAPresiden RI Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan forum Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana VII (GPDRR VII) di Bali menawarkan empat konsep resiliensi berkelanjutan untuk menjawab tantangan risiko sistemik terhadap semua bentuk kebencanaan.

"Dengan tantangan kebencanaan yang berat dan bisa terjadi setiap saat, masyarakat Indonesia dan pemerintah harus siaga dan sigap menghadapi bencana, membangun sistem peringatan dini multibencana, serta perwujudan masyarakat yang sadar dan tangguh akan bencana," ucap Presiden, Rabu (25/5/2022).

Oleh karena itu Presiden menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia memanfaatkan forum GPDRR kali ini untuk menawarkan konsep resiliensi berkelanjutan yang disebutnya juga bisa menjadi solusi menghadapi pandemi sembari mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

"Pertama kita harus memperkuat budaya dan kelembagaan siaga bencana yang antisipatif, responsif, dan adaptif menghadapi bencana," kata Presiden.

Hal itu bisa antara lain bisa dicapai dengan memprioritaskan pendidikan aman bencana serta kelembagaan pemerintah maupun sosial yang memiliki karakter sinergis dan tanggap terhadap bencana.

"Yang kedua, setiap negara harus berinvestasi dalam sains, teknologi, dan inovasi, termasuk dalam menjamin akses pendanaan dan transfer teknologi," ujar Jokowi.

Menurut Presiden, akses pendanaan menjadi isu penting yang harus ditangani secara serius sebagaimana upaya Indonesia menyusun strategi pendanaan dan asuransi bencana dengan membentuk dana bersama serta penggunaan dana desa untuk mendukung upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana.

"Yang ketiga, membangun infrastruktur yang tangguh bencana dan tangguh terhadap perubahan iklim," katanya.

Presiden menjelaskan bahwa selain mitigasi diperlukan pula pembangunan infrastruktur fisik seperti dam, pemecah ombak, waduk, dan tanggul guna meningkatkan kesiapsiagaan bencana.

Di sisi lain, Presiden juga menyampaikan bahwa infrastruktur hijau seperti pelestarian hutan mangrove, cemara udang di pantai, vetiver yang bisa membantu meminimalisir risiko longsor, serta pembangunan ruang terbuka hijau harus menjadi bagian dari prioritas pembangunan infrastruktur.

"Perlindungan pada masyarakat kelompok rentan yang bertempat tinggal di wilayah berisiko tinggi harus mendapat perhatian serius," kata Jokowi

Kemudian poin keempat, Presiden mengajak seluruh negara untuk berkomitmen mengimplementasikan kesepakatan-kesepakatan global di tingkat nasional hingga lokal.

"Kerangka Kerja Sendai, Kesepakatan Paris, dan SDGs merupakan persetujuan internasional yang penting dalam upaya pengurangan risiko bencana dan perubahan iklim. Saya mengajak seluruh negara untuk berkomitmen dan bersungguh-sungguh untuk mengimplementasikannya," ujar Presiden.

Dalam seremoni pembukaan GPDRR VII yang dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara-negara di dunia itu, Presiden RI Jokowi juga menegaskan bahwa pengurangan risiko bencana adalah investasi efektif untuk mencegah kerugian di masa mendatang. (*)

Pewarta : Hasbullah
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.