https://jakarta.times.co.id/
Berita

Bom Mobil Meledak di Rumah Menteri Pertahanan Afghanistan

Rabu, 04 Agustus 2021 - 23:54
Bom Mobil Meledak di Rumah Menteri Pertahanan Afghanistan Rumah dan mobil hancur dan jalan-jalan dibiarkan penuh dengan puing-puing. (FOTO :Screenshot BBC)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Rumah Menteri Pertahanan Afghanistan di Kabul, diserang dengan bom mobil dan serentetan tembakan oleh gerilyawan, Selasa (38/2021) malam, delapan orang meninggal dunia dan lebih dari 20 orang terluka.

Menteri Bismillah Khan Mohammadi tidak berada di rumah ketika orang-orang bersenjata meledakkan bom mobil dan melepaskan tembakan di dekat Zona Hijau yang dijaga ketat itu.

"Keluarganya dievakuasi dan empat pria bersenjata tewas," kata para pejabat seperti dilansir di BBC.

Taliban mengatakan mereka berada di balik serangan itu.

Kelompok itu juga memperingatkan akan lebih banyak serangan terhadap para pemimpin pemerintah. Itu terjadi saat pertempuran berkecamuk di kota-kota lain setelah pasukan asing meninggalkan negara itu.

Dewan Keamanan PBB telah menyerukan agar kekerasan segera diakhiri.

Pertahanan Afghanistan b

Polisi mengatakan empat dari lima penyerang juga tewas setelah mereka berhasil memasuki vila menteri. Kementerian dalam negeri mengatakan itu adalah serangan bom bunuh diri.

Pasukan khusus bergegas ke lingkungan di luar Zona Hijau, daerah kantong yang dijaga ketat di mana banyak kedutaan besar dan gedung-gedung pemerintah berada. Baku tembak yang berlangsung lebih dari tiga jam akhirnya mengakhiri serangan itu.

"Jangan khawatir, semuanya baik-baik saja!" Mohammadi mentweet setelah serangan itu.

Beberapa jam kemudian, kerumunan penduduk Kabul turun ke jalan dan di atap rumah dengan meneriakkan Allahu Akbar, mereka menentang serangan Taliban, dengan video yang dibagikan di media sosial.

Adegan serupa telah direkam pada hari Senin di kota Herat, yang juga telah menyaksikan pertempuran sengit dalam beberapa hari terakhir.

Pertempuran sengit antara militan dan pasukan pemerintah juga terus berlanjut di kota Laskhar Gah, ibukota provinsi Helmand selatan, dan PBB mengatakan pada hari Selasa, bahwa setidaknya 40 warga sipil meninggal dunia dalam satu hari terakhir.

"Ada mayat di jalan. Kami tidak tahu apakah mereka warga sipil atau Taliban," kata seorang warga, yang tidak mau disebutkan namanya karena alasan keamanan kepada BBC yang mewancarainya melalui Whatsapp.

Puluhan keluarga juga telah meninggalkan rumah mereka dan menetap di dekat sungai Helmand.

Helmand adalah pusat dari kampanye militer Amerika Serikat dan Inggris.

Penduduk setempat yang ketakutan lainnya mengatakan, mereka telah melihat mayat-mayat tergeletak di jalan-jalan.

Tentara Afghanistan mendesak warga sipil untuk meninggalkan kota itu menjelang serangan besar-besaran terhadap Taliban, kelompok Islam garis keras yang digulingkan dari kekuasaan oleh pasukan pimpinan Amerik Serikat 20 tahun lalu.

Pertempuran telah berlanjut di kota selama berhari-hari, dengan militan sekarang menguasai hampir semua distriknya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan-badan lainnya memperingatkan krisis kemanusiaan yang memburuk.

Menangkap Lashkar Gah akan menjadi nilai simbolis yang sangat besar bagi para pemberontak karena mereka melanjutkan kemajuan pesat mereka setelah penarikan pasukan asing.

Pada akhir pekan, Attaullah Afghan, kepala dewan provinsi Helmand mengakui, bahwa pertempuran tampaknya diluar kendali mereka.

Di tempat lain di selatan, Taliban juga berusaha merebut kota Kandahar, bekas benteng mereka, dan bentrokan juga meningkat di kota barat Herat.

Taliban telah membuat kemajuan lebih lanjut minggu ini, meskipun pesawat tempur Afghanistan dan Amerika Serikat menargetkan para pemberontak. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.