TIMES JAKARTA, JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan kesiapan untuk memperkuat program ketahanan pangan di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui riset dan inovasi dalam sektor budidaya laut. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat BRIN, Fahrurrozi, dalam keterangan resminya di Mataram, Kamis (10/4).
Fahrurrozi menjelaskan, BRIN saat ini menempatkan riset di NTB sebagai salah satu program prioritas, terutama dalam pengembangan sumber daya laut seperti rumput laut, lobster, hingga udang vaname.
“NTB adalah daerah potensial untuk menghasilkan bibit lobster. Namun, kendala utama adalah ketersediaan pakan. Untuk itu, kami menggandeng Australia guna mengembangkan pakan khusus untuk budidaya lobster,” ujarnya.
Pusat riset BRIN yang berada di Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, difokuskan menjadi pusat riset budidaya laut. Kegiatan di sana mencakup riset pada rumput laut, mikroalga, lobster, abalone, tripang, kerang, hingga udang.
Langkah ini merupakan bagian dari kontribusi BRIN dalam mewujudkan swasembada pangan nasional, dengan memaksimalkan potensi kelautan dan perikanan yang dimiliki NTB.
“Kami berharap bisa mendukung program pangan, khususnya di NTB, dan juga secara nasional,” lanjut Fahrurrozi.
Kerja Sama Internasional
Tak hanya dengan Australia, BRIN juga menjalin kerja sama strategis dengan institut kelautan dan ilmu pengetahuan dari China. Dalam waktu dekat, akan dilakukan proyek budidaya rumput laut skala besar yang melibatkan pemberian fasilitas budidaya kepada masyarakat lokal.
Kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat kapasitas petani dan pelaku budidaya laut di NTB, sekaligus membuka jalan menuju industri perikanan berkelanjutan berbasis riset.
Menanggapi inisiatif ini, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menyambut baik langkah BRIN dan menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung uji coba hasil riset secara langsung kepada para petani dan nelayan di lapangan.
“Pemprov NTB siap memfasilitasi seluruh uji coba BRIN agar bisa langsung berdampak ke masyarakat,” tegas Gubernur Iqbal.
Dengan kolaborasi antara lembaga riset, pemerintah daerah, dan mitra internasional, NTB diharapkan mampu menjadi pusat pengembangan bioindustri laut yang inovatif dan mendukung ketahanan pangan nasional. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: BRIN Siap Dukung Program Pangan di NTB Lewat Riset Budidaya Laut dan Kerja Sama Internasional
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |