TIMES JAKARTA, JAKARTA – Sejak Senin (24/2/2025) pagi, para pejabat tinggi negara mulai berdatangan ke Istana Kepresidenan, Jakarta, menjelang peluncuran Danantara. Sejumlah menteri, wakil menteri, kepala lembaga, direktur utama BUMN, hingga duta besar negara sahabat turut hadir. Tak ketinggalan pula mantan Presiden RI, di antaranya Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono. 

Prabowo mengenakan setelan jas berwarna hitam dengan dasi biru dan kopiah. Sedangkan SBY mengenakan setelan jas hitam dan dasi biru. Adapun Jokowi mengenakan setelan jas berwarna biru tua dan dasi berkelir hitam.

Kehadiran ketiganya disambut oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, dan sejumlah mantan Wapres: Jusuf Kalla, Boediono, dan Ma'ruf Amin.

Beberapa menteri yang terlihat hadir antara lain Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menko bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

Saat ditanya awak media mengenai kemungkinan dirinya menjabat Kepala BPI Danantara, Rosan Roeslani enggan memberikan jawaban. Ia hanya menunjukkan pin jabatannya sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi.

"(Sebagai) Menteri Investasi," ujar Rosan singkat.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, memastikan bahwa Presiden Prabowo yang langsung mengumumkan serta meresmikan badan investasi ini.

"Bapak Presiden Republik Indonesia akan meluncurkan Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin, 24 Februari 2025, pukul 10.00 WIB di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta. Peluncuran Danantara akan diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto," kata Yusuf Permana.

Lebih lanjut, Yusuf menegaskan bahwa peluncuran BPI Danantara merupakan bagian dari transformasi besar dalam pengelolaan investasi strategis negara. Ia menyebutkan bahwa badan ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam mewujudkan visi besar ekonomi Indonesia.

"Ini juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mewujudkan Astacita, yakni visi besar untuk membawa perekonomian Indonesia ke level yang lebih tinggi melalui investasi berkelanjutan dan inklusif," jelasnya.

Mengutip Antara, Danantara disebut akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS.

Presiden mengatakan dana-dana yang dikelola Danantara akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan. (*)