TIMES JAKARTA, JAKARTA – Dalam upaya mengenalkan budaya Indonesia kepada dunia, dua mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia atau PPI Taiwan memperkenalkan budaya Indonesia ke Sekolah Dasar setempat. Keduanya yakni Achmad Roghib Mabrur dan Edwinata Bustami.
Bersama PPI Taiwan keduanya dan menunjukkan peran aktif mereka melalui program Hands Together. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa internasional untuk mengajar Bahasa Inggris di sekolah-sekolah dasar Taiwan, termasuk di Yong Long Elementary School, Taichung.
Achmad Roghib Mabrur sendiri merupakan mahasiswa program Master of Agricultural Economic and Marketing di National Chung Hsing University (NCHU) sekaligus putra daerah Banyuwangi. Dalam kesempatan tersebut dirinya memperkenalkan berbagai kekayaan budaya Indonesia.
Beberapa budaya mulai makanan hingga tarian khas khas kota yang dijuluki sebgai Republlik Kopi tersebut diperkenalkan. Sebut saja Pecel Pitik, Kopi Osing, Durian Merah, Tari Gandrung, Barong Kemiren, hingga alat musik Angklung.
Dirinya menyampaikan presentasi melalui gambar. Ia bahkan membawa Udeng (ikat kepala khas suku Osing) dan batik Banyuwangi ke dalam kelas sebagai bagian dari materi pembelajaran.
Sementara itu, Edwinata Bustami, mahasiswa asal Bangka Belitung, juga tidak kalah antusias dalam memperkenalkan kebudayaan Indonesia. Ia mempresentasikan kuliner khas seperti Nasi Goreng, yang mendapat respons positif dari siswa-siswi di Taiwan.
Bersama Mabrur, Edwinata menampilkan beberapa video menarik, seperti proses membatik, Tari Gandrung Sewu, Barong Kemiren, dan pembuatan Kopi Luwak.
Keterlibatan keduanya dalam program ini menjadi bukti kontribusi aktif PPI Taiwan dalam mempromosikan budaya Indonesia di kancah internasional. Melalui kegiatan ini, Mabrur dan Edwinata tidak hanya memperkenalkan tradisi, kuliner, dan seni Indonesia, tetapi juga menjadi duta budaya yang menjembatani hubungan antara kedua negara.
“Ini pengalaman pertama saya mengajar Bahasa Inggris di sekolah dasar Taiwan. Selain menyenangkan, saya juga mendapatkan wawasan baru tentang sistem pendidikan di sini yang sangat fokus pada pengembangan siswa,” ujar Mabrur (18/12/2024).
Edwinata menambahkan bahwa kegiatan ini adalah salah satu wujud nyata kontribusi PPI Taiwan dalam mempromosikan budaya Indonesia. “Kami merasa bangga dapat membawa nama Indonesia, memperkenalkan keanekaragaman budaya kita kepada siswa-siswa di sini,” katanya.
Kegiatan ini sendiri merupakan bagian dari kerja sama antara Office of International Affairs (OIA) NCHU dan Yong Long Elementary School. Para relawan yang berasal dari berbagai negara, termasuk Taiwan, Indonesia, Slovakia, Jerman, dan Prancis, diberi waktu 45 menit setiap sesi untuk mengajar sambil memperkenalkan budaya masing-masing.
Melalui program ini, Mabrur dan Edwinata berharap kehadiran mereka dapat menginspirasi siswa-siswi di Taiwan untuk semakin terbuka terhadap keberagaman budaya dunia. Diharapkan hal tersebut dapat memotivasi rekan-rekan mahasiswa Indonesia lainnya untuk terus aktif memperkenalkan budaya Nusantara di luar negeri.
PPI Taiwan, sebagai wadah mahasiswa Indonesia di salah satu negara kawasan Asia Timur, terus mendorong anggotanya untuk mengambil peran penting dalam membawa nama baik bangsa di kancah internasional. (*)
Pewarta | : Khodijah Siti |
Editor | : Khodijah Siti |