https://jakarta.times.co.id/
Berita

Donald Trump Kirim Surat Berisi Ancaman ke Iran, Teheran Menolak Bernegosiasi

Minggu, 09 Maret 2025 - 07:53
Donald Trump Kirim Surat Berisi Ancaman ke Iran, Teheran Menolak Bernegosiasi Pemimpin Iran Ali Khamenei saat menyampaikan pidato selama acara di Imam Khomeini Hussainiyah di Teheran, Iran pada 17 Desember 2024. (FOTO: Al Jazeera/Anadolu Agency/Getty Images)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengaku telah mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang berisi permintaan kesepakatan nuklir baru disertai ancaman kekuatan militer. Namun, Iran tetap kukuh menolak bernegosiasi dengan Washington.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan bahwa selama AS masih memberlakukan sanksi berat terhadap Teheran, tidak akan ada negosiasi atau kerja sama terkait nuklir.

Trump Ingin Kesepakatan Baru

Dalam wawancara dengan media AS, Trump menyatakan bahwa ia lebih memilih pendekatan damai dalam menyelesaikan masalah nuklir Iran. Namun, ia juga menegaskan bahwa opsi militer tetap terbuka jika Iran menolak berunding.

"Saya berharap kita bisa mencapai kesepakatan damai. Saya tidak berbicara soal kekuatan atau kelemahan, tapi lebih memilih solusi damai daripada opsi lainnya. Namun, opsi lainnya tetap tersedia jika diperlukan," ujar Trump.

AS dan Israel telah lama memperingatkan bahwa mereka tidak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir. Washington meyakini bahwa Teheran sedang memperkaya uranium pada tingkat yang hampir setara dengan standar senjata nuklir, sesuatu yang hanya diperbolehkan bagi negara pemilik senjata nuklir.

Trump juga mengungkapkan bahwa suratnya kepada Khamenei berisi harapan agar Iran bersedia berunding. Namun, ia menegaskan bahwa jika negosiasi tidak terjadi, intervensi militer sangat mungkin dilakukan.

"Saya berharap Anda mau bernegosiasi, karena jika tidak, kami akan menggunakan kekuatan militer, dan itu akan menjadi hal yang mengerikan," kata Trump dalam suratnya.

Iran Tegas Menolak

Meski ada upaya diplomasi dari Trump, Iran membantah menerima surat tersebut dan tetap menolak bernegosiasi.

Ayatollah Ali Khamenei, dalam pertemuan dengan pejabat senior Iran pada Sabtu (8/3/2025), menyatakan bahwa negaranya tidak akan tunduk pada tekanan dan intimidasi AS.

"Tawaran Washington untuk bernegosiasi bukan untuk menyelesaikan masalah, melainkan untuk memaksakan kehendaknya," ujar Khamenei.

Ia menegaskan bahwa Iran tidak akan menerima tuntutan AS untuk membatasi program misilnya.

"Masalahnya tidak hanya soal nuklir. Jika kami menyerah dalam satu hal, mereka akan menuntut lebih banyak hal lainnya. Iran tidak akan menerima itu," katanya.

Sementara itu, Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menambahkan bahwa Iran mampu mengatasi tekanan internasional jika rakyatnya bersatu.

"Pejabat AS berharap ada perpecahan internal di Iran, tetapi jika kita bersatu, kita akan maju," tegas Pezeshkian.

Trump telah menerapkan kembali kebijakan "tekanan maksimum" terhadap Iran sejak masa jabatan pertamanya. Langkah ini bertujuan mengisolasi Iran dari ekonomi global dan menekan ekspor minyaknya hingga nol.

Di sisi lain, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyambut baik upaya diplomasi Trump, dengan menegaskan bahwa diplomasi tetap menjadi cara terbaik untuk memastikan program nuklir Iran tetap bersifat damai.

"Kami menyambut semua upaya diplomatik untuk mencapai tujuan tersebut," ujar Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.