TIMES JAKARTA, PEMALANG – H - 1 lebaran terasa begitu berbeda, efek pandemi benar benar berimbas cukup kuat terutama di jalur transoprtasi darat. Pantauan TIMES Indonesia, Rabu (12/05/2021) yang mencoba menyusur jalur Tol Nganjuk Jawa Timur sampai Pemalang Jawa Tengah, sepanjang malam sampai dini hari, arus terasa begitu lenggang.
Hanya ada beberapa kendaran yang melintas. Itupun lebih banyak kendaran angkutan barang. Untuk kendaraan pribadi yang biasanya cukup padat hampir tidak terlihat selama melintas bahkan tidak ada satupun kendaraan pribadi yang menyalip atau kami salip.
Saat mencoba istirahat sejenak sekalian makan sahur di rest area Bale Nglaras 487 B Boyolali hanya ada beberapa pengunjung tidak lebih dari 4 pengunjung. Tentu sangat kontras dengan bangunan dan luasan resto di rest area tersebut. Salah satu pelayan outlet Soto Seger yang tidak mau disebutkan namanya itu turut mengeluhkan sepinya pengunjung yang sangat sangat dratis bahkan menurutnya lebih sepi dari tahun kemarin.
Sepinya rest area juga terpantau di hampir semua rest area sepanjang perjalanan pun di rest area rest area besar seperti rest area Ungaran, yang biasanya jadi rest area favorit para pengendara. Padahal jam jam makan sahur di saat-saat sebelum pandemi biasanya sangat ramai dan area parkir rest area dipastikan penuh kendaraan.
Saat memasuki area Tol semarang sedikit lebih terlihat kendaraan kendaraan pribadi meskipun relatif sangat sedikit jika dibandingakan saat hari- hari sebelum ada aturan larangan mudik.
Untuk pos pos pantau pengamanan terlihat ada di beberapa titik mulai di exit Tol Kalikangkung Semarang dan juga di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah tepatnya di exit Tol Sragen Gemolong, pos pos check point tersebut sampai pukul 02.15 WIB terlihat sepi dan hanya ada beberapa petugas jaga yang standby.
Keluar exit Tol Pemalang tepat pukul 05.04 WIB pun kembali di exit tol ini hanya ada tenda pos penyekatan di ujung pintu keluar yang mengarah ke jalur reguler pantura, akan tetapi tidak ada aktivitas berarti, kendaran yang keluar pun tidak ada yang diberhentikan untuk dilakukan pemeriksaan. (*)
Pewarta | : Imam Fauzi Surahmat |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |