TIMES JAKARTA, JAKARTA – Dengan hanya sebulan tersisa menuju Pilgub DKI Jakarta 2024, persaingan di DKI Jakarta semakin memanas. Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan LSI Denny JA pada 16-22 Oktober 2024, pasangan Ridwan Kamil-Suswono dari Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM Plus) memimpin tipis dengan elektabilitas 37,4%.
Mereka sedikit unggul dari pasangan yang diusung PDIP, Pramono Anung-Rano Karno, yang memperoleh 37,1%. Persaingan ini menunjukkan bahwa kedua pasangan masih memiliki peluang besar untuk meraih kemenangan.
Meskipun Ridwan Kamil merupakan sosok populer yang pernah memimpin Kota Bandung dan Jawa Barat, persaingan di Jakarta terbukti tidak mudah. Popularitas Ridwan Kamil dan Rano Karno hampir setara, dengan pengenalan masyarakat pada keduanya mencapai 97%. Namun, Rano Karno memiliki keunggulan tersendiri di Jakarta, terutama berkat perannya dalam serial televisi legendaris “Si Doel.”
Perannya sebagai Si Doel membuatnya dikenal luas sebagai representasi tokoh Betawi yang merakyat. "Kisah Si Doel ini memang masih melekat di hati warga Betawi, dan itu menjadi keuntungan bagi Rano Karno dalam Pilgub kali ini," ungkap Direktur Riset LSI Denny JA.
Selain itu, ada kendala dalam soliditas mesin politik KIM Plus di Jakarta. Banyak pemilih dari partai koalisi KIM Plus, seperti PKS, Golkar, dan PKB, justru lebih memilih Pramono Anung-Rano Karno ketimbang pasangan yang diusung partai mereka sendiri.
Menurut analisis LSI, pemilih di Jakarta cenderung mempertimbangkan aspek kedekatan budaya dan keterikatan emosional, terutama bagi komunitas Betawi. Hal ini menjadi tantangan bagi Ridwan Kamil-Suswono yang hanya meraih 34% suara dari pemilih Betawi, sementara pasangan Pramono Anung-Rano Karno lebih dominan dengan dukungan 41,8%.
Melihat situasi ini, Ridwan Kamil-Suswono harus meningkatkan pendekatan mereka terhadap masyarakat Jakarta, terutama komunitas lokal. Analis politik LSI mengungkapkan, "Dengan waktu yang terbatas, pasangan Ridwan Kamil-Suswono perlu meningkatkan kehadiran mereka di wilayah-wilayah pemilih strategis dan memperkuat pesan kampanye yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Jakarta."
Di sisi lain, Pramono Anung yang memiliki latar belakang politik kuat di PDIP dinilai mampu menjaga soliditas dukungan partai, sementara Rano Karno dinilai menjadi figur yang mudah diterima masyarakat Betawi. Kombinasi keduanya menciptakan persaingan ketat bagi Ridwan Kamil-Suswono. Dengan elektabilitas yang hanya berselisih tipis, sebulan ke depan akan menjadi masa krusial bagi kedua pasangan.
"Pertarungan ini ibarat permainan catur tanpa jeda, setiap langkah strategis dapat mengubah hasil akhir," ujar Direktur LSI. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pilgub DKI Jakarta: Ridwan Kamil-Suswono Bersaing Tipis dengan Pramono Anung-Rano Karno
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Imadudin Muhammad |