TIMES JAKARTA, JAKARTA – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kementerian PKP) Republik Indonesia secara resmi memiliki logo Kementerian yang diluncurkan pada hari ini, Jumat (21/2/2025) malam.
Sebelumnya Kementerian PKP dibawah kepemimpinan Menteri PKP Maruarar Sirait sempat melakukan sayembara pembuatan logo. Dari 400 peserta yang mengikuti sayembara, akhirnya terpilih satu logo yang akan digunakan.
”Ini logo yang saya pilih, mudah-mudahan logo ini bisa membangun semangat persatuan dan ujungnya rakyat bahagia dengan karya Bapak dan Ibu semua,” ucap Menteri PKP Maruarar Sirait saat acara peluncuran logo Kementerian PKP.
Peluncuran logo Kementerian PKP ini menyusul beberapa Kementerian lainnya yang telah lebih dulu meluncurkan logo Kementerian yang baru terbentuk pada masa Kabinet Merah Putih ini.
Makna Logo Kementerian PKP
Dalam tayangan videonya, logo Kementerian PKP ini memiliki empat unsur yaitu Rumah, Gotong Royong, Identitas Bangsa dan Berkelanjutan.
Rumah atau hunian diartikan sebagai tempat berlindung, membangun karakter, membina keluarga, dan juga representasi dari harkat dan martabat pemiliknya.
Hal ini menjadi tujuan utama dari Kementerian PKP untuk menghadirkan dan menyediakan hunian layak dan terjangkau bagi rakyat.
Kemudian Gotong Royong yang sesuai dengan tema lomba dan sejalan dengan tujuan gotong royong dalam menciptakan hunian yang terjangkau dan layak yang mengikut sertakan semua stakeholder yang mendukung berjalannya semua kebijakan hunian layak dan terjangkau.
Identitas Bangsa sendiri merupakan lambang negara yang menjadi identitas bangsa dan juga menguatkan karakter yang berintegritas berwibawa dan dapat dipercaya.
Makna ini juga menjadi landasan bagi Kementerian PKP untuk menggunakan Pancasila sebagai acuan utama dalam membuat kebijakan yang pro rakyat.
Terakhir terkait Berkelanjutan sendiri adalah segala upaya dan kebijakan dalam menyediakan hunian yang layak dan terjangkau harus juga memperhatikan kelestarian dan keseimbangan alam dengan konsep bangunan green architecture yang dapat membantu mengurangi emisi karbon. (*)
Pewarta | : Ahmad Nuril Fahmi |
Editor | : Imadudin Muhammad |