TIMES JAKARTA, JAKARTA – Para pemimpin anggota NATO berkumpul di Washington DC, Amerika Serikat dalam rangka merayakan ulang tahun NATO ke-75, Selasa (9/7/2024) sekaligus untuk menunjukkan tekad perlawanan mereka terhadap Rusia dan mendukung Ukraina.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg dan para pemimpin NATO merayakan ulang tahun NATO ke-75 kali ini bersama Presiden AS Joe Biden serta semua Kepala Negara dan pemerintahan sekutu lainnya.

Dalam pidatonya di Auditorium Mellon, tempat Perjanjian Atlantik Utara ditandatangani pada tahun 1949, Sekjen NATO menggarisbawahi bahwa NATO bukan hanya aliansi yang paling sukses dan terkuat, tetapi juga aliansi yang paling lama bertahan dalam sejarah.

Ia, seperti dilansir di laman NATO, mengakui bahwa keberhasilan NATO yang bertahan lama tidak terjadi begitu saja, tetapi merupakan hasil dari pilihan yang disengaja dan keputusan yang sulit.

Dimulai dari pembentukan NATO hingga negosiasi pengendalian senjata, dan dari perluasan NATO pada akhir Perang Dingin hingga dukungan NATO terhadap Ukraina saat ini. 

Dengan peringatan bahwa tidak ada pilihan yang bebas biaya dengan Rusia yang agresif sebagai tetangga; tidak ada pilihan yang bebas risiko dalam perang.

Sekjen NATO mengatakan, bahwa biaya terbesar dan risiko terbesar akan terjadi jika Rusia menang di Ukraina, karena hal ini akan membuat Presiden Putin dan juga para pemimpin otoriter lainnya di Iran, Korea Utara, dan Tiongkok semakin berani.

"Saatnya untuk memperjuangkan kebebasan dan demokrasi adalah sekarang. Tempatnya adalah Ukraina," katanya.

Jens Stoltenberg menyimpulkan dengan mengatakan bahwa Aliansi akan terus menghadapi pertanyaan-pertanyaan sulit dimasa mendatang. "Tetapi kita lebih kuat dan lebih aman bersama, di NATO," ujarnya.

Sebelumnya pada hari itu, Sekretaris Jenderal bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

Mereka membahas keputusan yang akan diambil pada KTT tersebut untuk memperkuat Aliansi mereka dimasa depan, termasuk mengenai pencegahan dan pertahanan, dukungan untuk Ukraina, serta memperkuat kemitraan NATO di Indo-Pasifik.

Sekretaris Jenderal juga berpartisipasi dalam Forum Industri Pertahanan KTT NATO pertama, yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang AS.

Ia berbicara kepada perwakilan industri, menteri pertahanan Sekutu, dan pihak lain tentang janji industri pertahanan baru NATO yang bertujuan membangun kerja sama industri pertahanan transatlantik yang lebih besar. 

Selain itu ia juga menyambut baik bahwa baru hari ini, (badan pengadaan NATO), NSPA, menandatangani kontrak multinasional baru untuk rudal Stinger senilai hampir 700 juta dolar.

Diakhir acara, Presiden AS, Joe Biden memberikan penghargaan Presidential Medal of Freedom kepada Jens Stoltenberg, yakni sebuah penghargaan sipil tertinggi Amerika Serikat sebagai pengakuan atas pengabdiannya selama satu dekade di pucuk pimpinan Aliansi NATO. (*)