TIMES JAKARTA, JAKARTA – Uni Eropa sedang marah, dan kini aedangbmempersiapkan pembalasan terhadap Amerika Serikat yang telah memberlakukan  tarif pajak baru dan dinilai mahal yakni sampai 25% untuk aluminium dan baja.

Hubungan Eropa dan Amerika Serikat dibawah pemerintahan Donald Trump kini makin tegang.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen saat berpidato di "Hari Kemerdekaan Energi Baltik" di Vilnius, 9 Februari 2025 lalu menyatakan, Uni Eropa sedang marah.

Kanselir Jerman, Olaf Scholz dan beberapa anggota Parlemen Eropa menyerukan persatuan dalam menghadapi Amerika Serikat.

Kini Komisi Eropa sedang menyusun tindakan balasan.

"Tarif yang tidak bisa dibenarkan bagi Uni Eropa, tidak akan dibiarkan begitu saja. Tarif tersebut akan memicu tindakan balasan yang tegas dan proporsional,” kata Ursula von der Leyen. "Uni Eropa akan bertindak untuk melindungi kepentingan ekonominya," tambahnya.

Berbicara di hadapan Parlemen Eropa, komisaris perdagangan Maros Sefcovic menyatakan, saat ini pihaknya sedang menilai cakupan tindakan yang diumumkan tadi malam dan akan menanggapi dengan tegas dan proporsional melalui tindakan balasan.

Uni Eropa akan menanggapi dengan mengenakan tarif khusus pada aluminium dan baja AS, seperti yang dilakukan pada tahun 2018 ketika pemerintahan Trump telah menargetkan impor Eropa.

Uni Eropa juga bisa memilih sampel produk lain untuk dikenakan pajak.

Kanselir Jerman, Olaf Scholz, yang negaranya menjadi sasaran khusus atas tindakan Trump terhadap industri mobil Jerman itu juga bereaksi keras dengan menyerukan solidaritas Eropa.

"Kami mendapat manfaat dari Eropa yang tidak ada duanya. Kami adalah negara pengekspor terbesar. Jika Uni Eropa menjadi sasaran tarif AS, seperti yang terjadi pada baja dan aluminium, maka kami lebih bergantung pada solidaritas Eropa daripada negara lain," tegasnya.

Di Parlemen Eropa, beberapa Anggota Parlemen Eropa juga menyerukan persatuan dalam menghadapi apa yang tampak seperti dimulainya perang dagang ini.

"Uni Eropa harus bersatu,” kata Jorgen Warborn. "Fragmentasi akan melemahkan proses kita," tambahnya.

Namun, Anggota Parlemen Eropa dari Partai Rakyat Eropa mengingatkan, bahwa negosiasi dengan AS perlu dilanjutkan.

"Kita memiliki perangkat pertahanan perdagangan yang dikembangkan dengan baik, namun perangkat tersebut seharusnya digunakan hanya setelah negosiasi gagal," ujar dia.

Ia menyatakan, bahwa perang dagang balasan tidak akan menguntungkan mereka

Anggota Parlemen Eropa dari Partai Sosialis Iratxe Garcia mengatakan, bahwa tindakan pembalasan harus menargetkan sebagian ekonomi AS. "Dan Trump telah memilih jalan yang salah," kata dia.

Tapi lucunya, Wakil Presiden AS, JD Vance saat bertemu dengan Ursula von der Leyen pada hari Selasa mengatakan, bahwa pemerintahan Trump "sangat peduli dengan Eropa."

JD Vance mengatakan hal itu beberapa jam setelah Gedung Putih memberlakukan tarif tinggi pada impor baja dan aluminium.

Komisi belum menentukan tindakan pembalasannya, yang bisa menandai dimulainya perang dagang habis-habisan. 

Namun Von der Leyen sendiri tidak dengan nada kasar saat duduk di Paris dalam pertemuan pertamanya dengan JD Vance.

Kedua pemimpin itu menghadiri pertemuan puncak AI yang diselenggarakan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.

"Pemerintahan Trump sudah sangat jelas: kami sangat peduli dengan Eropa, kami melihat banyak hubungan ekonomi yang bisa dibangun dengan Eropa," kata Vance kemudian dalam sambutannya.

"Dan kami juga ingin memastikan bahwa kami benar-benar terlibat dalam kemitraan keamanan yang menguntungkan Eropa dan Amerika Serikat," kata Vance.

Namun Amerika Serikat sudah terlanjur menerapkan tarif pajak sangat tinggi untuk import aluminium dan baja dari Eropa sehingga membuat Uni Eropa marah dan mempersiapkan pembalasannya. (*)