https://jakarta.times.co.id/
Berita

Facebook, TikTok, hingga Snapchat Bersiap Tutup Akses Remaja di Australia

Rabu, 12 November 2025 - 18:39
Facebook, TikTok, hingga Snapchat Bersiap Tutup Akses Remaja di Australia Ilustrasi - larangan remaja di bawah usia 16 tahun memiliki akun media sosial di Australia. (FOTO: Unicef.org.au)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Platform media sosial mulai mematuhi perintah Pemerintah Australia mengenai larangan anak di bawah umur mempunyai akun media sosial.

Dikutip dari Reuters, perusahaan media sosial dilaporkan mulai mengirimkan notifikasi ke lebih dari satu juta akun milik remaja Australia.

Pesannya tegas: unduh data Anda, bekukan akun, atau kehilangan semuanya. Kebijakan ini diberlakukan menjelang pelaksanaan larangan pertama di dunia terhadap anak di bawah umur yang menggunakan media sosial, yang resmi berlaku mulai 10 Desember.

Menurut lima sumber yang mengetahui rencana tersebut, TikTok, Snapchat, dan platform milik Meta—termasuk Facebook, Instagram, dan Threads—bersiap untuk menonaktifkan akun pengguna berusia di bawah 16 tahun.

Bagi sekitar 20 juta pengguna media sosial lainnya di Australia, yang mewakili hampir empat perlima populasi, dampaknya akan kecil. Platform-platform besar tersebut menjanjikan proses penyesuaian yang lancar terhadap undang-undang baru yang menempatkan Australia di garis depan perlindungan anak di dunia digital.

Selama satu tahun terakhir, wacana pelarangan ini sempat memicu kekhawatiran dan protes dari berbagai perusahaan teknologi yang khawatir kehilangan pengguna dan terancam denda hingga 49,5 juta dolar Australia (sekitar 32 juta dolar AS) jika melanggar aturan.

Mereka berpendapat bahwa pemeriksaan usia wajib akan membuat pengguna terganggu oleh proses login berulang, bersifat invasif, dan mudah disiasati.

Namun, dalam praktiknya, platform media sosial akan memanfaatkan teknologi yang sudah ada untuk memperkirakan usia pengguna berdasarkan pola interaksi—seperti jumlah “like” atau konten yang disukai—alih-alih meminta pengguna terus-menerus memasukkan tanggal lahir mereka.

Teknologi tersebut sebenarnya sudah lama dikembangkan untuk kepentingan pemasaran. Penggunaan aplikasi “age assurance” atau verifikasi usia baru akan dilakukan bila ada pengguna yang merasa akunnya diblokir secara keliru, menurut sumber yang enggan disebutkan namanya karena kebijakan itu belum final.

Meski begitu, penerapan sistem baru ini tidak bebas dari kendala. Aplikasi verifikasi usia masih berisiko melakukan kesalahan, seperti memblokir pengguna berusia 16–17 tahun atau justru mengizinkan pengguna 15 tahun tetap aktif—yang dapat membuat perusahaan terkena sanksi.

Julie Dawson, Kepala Kebijakan di Yoti, penyedia layanan verifikasi usia untuk Facebook, Instagram, dan TikTok, mengatakan bahwa gangguan yang terjadi kemungkinan hanya bersifat sementara.

“Dalam dua hingga tiga minggu pertama, pengguna mungkin masih beradaptasi dengan kebiasaan baru mereka di media sosial. Setelah itu, semua akan berjalan normal,” ujarnya.

Melindungi Anak Tanpa Peran Orang Tua

Langkah tegas ini menjadi jawaban atas kekhawatiran global mengenai dampak media sosial terhadap kesehatan mental remaja. Kekhawatiran tersebut meningkat sejak dokumen internal Meta bocor pada 2021, yang mengungkap kesadaran perusahaan atas efek negatif media sosial terhadap remaja.

Pada 2024, buku “The Anxious Generation” yang menjadi bestseller dan kampanye besar oleh News Corp Australia turut mempercepat tekanan politik agar pemerintah bertindak.

Meski menghadapi penolakan dari berbagai pihak—mulai dari pegiat kebebasan berekspresi, aktivis perlindungan anak, hingga kreator konten—undang-undang baru ini akhirnya disahkan. Regulasi tersebut mewajibkan platform digital memblokir akses anak di bawah umur tanpa harus menunggu izin orang tua, dan diberi waktu hingga Desember untuk sepenuhnya menerapkannya. (*)

Pewarta : Wahyu Nurdiyanto
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.