TIMES JAKARTA, JAKARTA – SDN Meruya 01 di Kembangan, Jakarta Barat, menghentikan sementara pasokan program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah 20 siswa mengalami dugaan keracunan. Kejadian ini terjadi pada Rabu (29/10/2025) atau hari ketiga sekolah menerima distribusi MBG.
Kepala Sekolah SDN Meruya 01 Siti Sofyatu mengonfirmasi penangguhan sementara. "Memang lagi disetop dulu kan, selama beberapa hari disetop dulu. Kami bakal evaluasi kejadian diduga keracunan ini," ujar Siti via telepon. Sebanyak 20 siswa menunjukkan gejala mual dan pusing usai menyantap menu yang terdiri dari mi, telur kecap, dan puding.
Penanganan medis dilakukan secara bertingkat. "Tujuh anak dibawa ke RSUD Kembangan, karena waktu itu Puskesmas Kembangan kan lagi penuh. Sementara 13 anak lainnya ditangani oleh dokter di ruang unit kesehatan sekolah. Artinya tidak terlalu parah," jelas Siti. Meski hasil laboratorium resmi belum tersedia, dugaan sementara tertuju pada mi atau puding yang beraroma tidak biasa.
"Sampai saat ini sih hasil labnya belum keluar ya. Tapi diduganya kalau enggak mi, ya puding sih. Pudingnya itu agak bau sangit," tambah Siti. Sekolah telah mengingatkan siswa untuk tidak mengonsumsi makanan yang mencurigakan, namun sebagian tetap memakannya.
Kondisi seluruh siswa telah pulih. "Sudah aman sekali. Bahkan habis kejadian besoknya mereka langsung masuk semua," pungkas Siti. Pemulihan cepat ini menunjukkan tingkat keracunan yang tidak serius, namun evaluasi menyeluruh tetap dilakukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.(*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Faizal R Arief |