Berita

Empat Petugas Penyelamat Korban Banjir Bandang Libya Tidak Selamat karena Ini

Senin, 18 September 2023 - 17:11
Empat Petugas Penyelamat Korban Banjir Bandang Libya Tidak Selamat karena Ini Wajah kota Derna setelah disapu banjir bandang yang meluluhlantakkan gedung-gedung serta menyebabkan 11.300 orang meninggal dunia. (FOTO: NBCNews)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Empat petugas penyelamat asal Yunani tidak selamat ketika hendak bertugas menolong korban banjir bandang di kota Derna, Libya.

Empat petugas penyelamat asal Yunani yang dikirim ke Libya untuk memberi pertolongan di kota Derna itu, meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas, Minggu (17/9/2023)

Menteri Kesehatan Libya, Othman Abduljaleel seperti dilansir AP mengatakan, bus yang membawa 19 petugas penyelamat asal Yunani bertabrakan dengan kendaraan lain yang membawa lima warga negara Libya di jalan antara kota Benghazi dan Derna (timur Derna).

Dalam sebuah konferensi pers, Othman Abduljaleel juga mengatakan tiga warga Libya yang berada di kendaraan yang bertabrakan dengan bus itu  juga meninggal dunia.

"Tujuh dari pekerja penyelamat Yunani yang selamat berada dalam kondisi kritis," tambah Othman Abduljaleel.

Namun dalam pernyataan yang sama tentang kecelakaan itu Kementerian Luar Negeri Yunani memberikan pernyataan berbeda.

Mereka mengakui memang ada kecelakaan itu namun  semua warga negaranya hanya menderita luka ringan dan kini dirawat di rumah sakit terdekat.

Namun AP tidak bisa segera merekonsiliasi laporan-laporan yang saling bertentangan tersebut.

Kota Derna, Libya, hari Minggu lalu disapu banjir bandang dari dua buah  bendungan yang jebol oleh kekuatan Badai Daniel yang melanda kawasan itu.

Hingga kini setidaknya 11.300 orang meninggal dunia dan menurut kelompok bantuan Bulan Sabit Merah, 10.000 lainnya dinyatakan hilang.

Bencana ini juga telah membawa persatuan yang jarang terjadi di Libya yang kaya minyak itu, yang telah terpecah antara pemerintahan yang bersaing di timur dan barat negara itu yang didukung oleh berbagai pasukan milisi dan pendukung internasional.

Warga dari kota terdekat Benghazi dan Tobruk telah menawarkan diri untuk membantu para pengungsi, sementara para sukarelawan membantu memburu korban selamat yang terkubur di bawah reruntuhan.

Namun pemerintah menghadapi kesulitan dalam  merespons krisis ini. Upaya pemulihan mereka terhambat oleh kebingungan, kesulitan mendapatkan bantuan ke daerah yang paling terkena dampak, dan rusaknya infrastruktur Derna, termasuk beberapa jembatan.

"Lebih dari 3.283 jenazah telah dikuburkan di banyak kuburan massal di luar Derna pada hari Minggu," kata Abduljaleel. Sementara yang lain dikubur di kota-kota terdekat.

Penyelidikan Dimulai 

Sementara itu, pada hari Sabtu, Jaksa Agung Libya, al-Sediq al-Sour membuka penyelidikan atas jebolnya dua bendungan, yang dibangun pada tahun 1970-an itu, serta alokasi dana pemeliharaannya.

Sedangkan Walikota Derna, Abdel-Moneim al-Gaithi, diberhentikan sementara dari jabatannya sambil menunggu penyelidikan atas bencana tersebut.

Pihak berwenang dan kelompok bantuan telah menyuarakan keprihatinan mengenai penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air dan perpindahan persenjataan peledak dari konflik Libya baru-baru ini.

Kepala pusat pemberantasan penyakit Libya, Haider al-Saeih mengatakan, dalam komentar yang disiarkan televisi pada hari Sabtu bahwa setidaknya 150 orang menderita diare setelah meminum air yang terkontaminasi di Derna.

Untuk mencegah wabah penyakit, Abduljaleel mengatakan kementeriannya telah memulai vaksinasi terhadap penyakit yang biasanya terjadi setelah bencana seperti ini.

Kini pemerintahan Libya selain dihadapkan pada bencana banjir bandang di kota Derna, juga musibah kecelakaan lalu lintas yang membuat empat orang anggota tim penyelamat dari Yunani meninggal dunia. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.