TIMES JAKARTA, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan kritik. Itu karena Jakarta International Stadium (JIS) yang kini sudah berdiri di Tanjung Priok, Jakarta Utara, tersebut tak menggunakan bahasa Indonesia resmi.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dinilai melenceng dari aturan yang ada. Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif meminta Anies untuk mematuhi aturan terkait penamaan JIS.

Menurutnya, berdasarkan Pasal 33 Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia, setiap bangunan yang dibangun negara harus menggunakan bahasa Indonesia.

"Itu kan (di aturan) menyebut ada kewajiban setiap bangunan yang dibangun negara menggunakan bahasa Indonesia," ujarnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (10/5/2022) kemarin.

"Saya mendorong Pak Anies untuk mematuhi itu, karena kewajiban kepala daerah adalah menjalankan undang-undang," katanya lagi.

Sebelumnya, sorotan nama Jakarta International Stadium itu datang dari eks anggota Ombudsman Alvin Lie. Kata dia, merujuk aturan dan undang-undang yang berlaku, penamaan bangunan wajib menggunakan bahasa Indonesia.

"Undang-undang itu harus menjadi rujukan kita, terutama yang menyangkut pelayanan publik, ruang publik, administrasi pemerintahan, apalagi stadion, bandara, dan tempat lainnya. Itu kan dibangun menggunakan APBN, APBD yang merupakan aset negara maupun aset daerah," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan, pihaknya akan mengecek lebih lanjut aturan itu. Ia memastikan Pemprov DKI akan mematuhi aturan yang berlaku.

"Nanti akan kita pertimbangkan ya, kita akan lihat sejauh mana itu aturan, ketentuan masukan dan saran," ujarnya soal penamaan Jakarta International Stadium atau JIS. (*)