https://jakarta.times.co.id/
Berita

Cuaca Ekstrem Landa Gunung Rinjani, Wisata Nonpendakian Ditutup Sementara

Selasa, 11 Februari 2025 - 10:43
Cuaca Ekstrem Landa Gunung Rinjani, Wisata Nonpendakian Ditutup Sementara Ilustrasi - Sejumlah pengunjung bersantai di depan tenda di area camping ground Edelweis Sembalun di Desa Wisata Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB.(Foto: Antara)

TIMES JAKARTA, MATARAM – Hujan deras terus mengguyur kawasan Gunung Rinjani, disertai angin kencang yang menggoyangkan pepohonan di sepanjang lerengnya. Ancaman tanah longsor dan banjir bandang, memaksa pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menutup sementara seluruh destinasi wisata nonpendakian mulai 10 Februari 2025 hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Keputusan ini diambil menyusul peringatan dari BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid yang mengidentifikasi adanya Bibit Siklon Tropis Invest 96S.

Siklon ini memperkuat pengaruh gelombang atmosfer ekuatorial Rossby serta Monsun Asia, menyebabkan cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi dan angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Barat.

“Kami menutup sementara destinasi wisata nonpendakian di Rinjani untuk alasan keselamatan. Saat ini terjadi cuaca ekstrem yang meningkatkan risiko banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang di kawasan taman nasional,” ujar Kepala Balai TNGR, Yarman, di Mataram, Selasa (11/2/2025).

Sejumlah destinasi wisata yang terdampak penutupan ini di antaranya Air Terjun Jeruk Manis di Kecamatan Sikur, Gunung Kukus di Pringgasela, hingga Air Terjun Mayung Polak di Desa Timbanuh. 

Tak hanya itu, kawasan wisata Tangkok Adeng di Kecamatan Lenek, Bornong Bike Park di Kecamatan Aikmel, serta Pemandian Sebau di Kecamatan Suela juga sementara tidak dapat dikunjungi.

Bahkan, jalur sepeda di Sembalun pun harus ditutup demi menghindari risiko kecelakaan.

“Kami juga memperhatikan faktor ekosistem. Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan di beberapa titik kawasan wisata. Dengan penutupan ini, kami harap ekosistem Rinjani tetap terjaga,” tambah Yarman.

Selain risiko bencana, penutupan ini juga mempertimbangkan kenyamanan wisatawan. Dengan hujan deras yang turun hampir sepanjang hari, jalanan menuju beberapa lokasi wisata berubah menjadi becek dan licin, menyulitkan akses bagi pengunjung.

“Keselamatan adalah prioritas utama. Penutupan ini dilakukan bukan untuk membatasi, tetapi justru untuk melindungi pengunjung agar terhindar dari bahaya,” ujarnya.

Pihak TNGR akan terus memantau perkembangan cuaca dan melakukan evaluasi berkala sebelum memutuskan kapan destinasi wisata ini dapat kembali dibuka.

Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk mengikuti informasi terkini dari BMKG dan TNGR sebelum merencanakan kunjungan ke kawasan Rinjani.

Untuk saat ini, Rinjani beristirahat sejenak dari riuhnya para pelancong, menunggu saat yang tepat untuk kembali menyambut mereka dengan keindahannya yang tak lekang oleh waktu.(*)

Pewarta : Antara
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.