TIMES JAKARTA, SURABAYA – Universitas Kristen Petra (UK Petra) membuat inovasi baru yaitu menciptakan troli peti jenazah beroda tank dari Fakultas Teknik Mesin yang didesain khusus untuk Tempat Pemakaman Umum Keputih (TPU Keputih) Surabaya.
Pembuatan troli peti jenazah ini didesain untuk menyesuaikan petugas pemakaman di musim penghujan. Inovasi Prodi Teknik Mesin yang menghabiskan 15 juta rupiah itu adalah buah kerja sama dengan PT Santo Indonesia.
Inovasi Terbaru Troli Peti Jenazah Beroda Tank dari UK Petra khusus untuk Jenazah Covid-19 (Foto: Humas UK Petra)
"Karya kolaborasi antara dosen dan mahasiswa ini merupakan program pengabdian kepada masyarakat prodi teknik mesin," ujar Kepala Tim Fandi D Suprianto, S.T., M.Sc.
Tim mahasiswa teknik mesin yang beranggotakan enam orang itu memang mendesain troli peti jenazah ini khusus untuk TPU Keputih Surabaya.
Mereka melihat bahwa saat penghujan seperti saat ini, menyulitkan petugas penggali dan pengubur jenazah Covid-19 untuk mengusung peti jenazah dari ambulance menuju liang lahat.
"Sifat tanah di Keputih memang berbeda. Sifat tanahnya akan keras jika musim kemarau dan menjadi sangat becek dan berlumpur serta mudah ambles saat musim penghujan,” ungkap Yopi salah satu anggota Tim.
Inovasi ini dirancang khusus agar proses mengangkat jenazah dapat digantikan dengan frame pada meja yang dapat didorong maupun ditarik dengan menambahkan bagian handle.
Untuk memudahkan pemindahan peti, tim menggunakan roda dengan roller. Sedangkan untuk mengatasi tanah yang becek atau berlumpur di waktu penghujan, digunakan sistem roda-rantai agar tetap dapat dijalankan di lahan yang becek.
Petugas TPU Keputih mencoba langsung Troli Peti Jenazah Beroda Tank (Foto: Humas UK Petra)
Pengerjaan alat ini memakan waktu sekitar kurang lebih dua bulan.
Troli jenazah beroda tank ini diserahkan ke pengelola TPU Keputih, Senin (8/3/2021) lalu. Petugas keamanan TPU Keputih yang sudah mencoba inovasi ini merasa senang. Alat ini dinilai sangat membantu pekerjaannya.
Zulfan petugas makam TPU Keputih mengatakan biasanya peti jenazah Covid-19 diangkat oleh empat hingga lima orang dari mobil ambulance menuju liang lahat. Dengan troli peti jenazah beroda tank inovasi tim Fakultas Teknik Mesin UK Petra ini, cukup dibutuhkan tiga orang saja. "Alat ini bisa menghemat tenaga," ucapnya. (*)
Pewarta | : Shinta Miranda Sari (MG-242) |
Editor | : Faizal R Arief |