https://jakarta.times.co.id/
Berita

Warga Binaan Gelar Pawai Ogoh-Ogoh di Lapas Kerobokan Bali

Rabu, 06 Maret 2019 - 20:30
Warga Binaan Gelar Pawai Ogoh-Ogoh di Lapas Kerobokan Bali Arak-arakan Ogoh-ogoh dan fragmen tari dari narapidana Lapas Kerobokan, Rabu (6/3/2019). (FOTO: Khadafi/TIMES Indonesia).

TIMES JAKARTA, BADUNG – Suasana rangkaian Hari Raya Nyepi juga terasa di Lembaga Pemasyarakatan kelas II-A Kerobokan (Lapas Kerobokan), Kabupaten Badung, Bali. Ratusan warga binaan beragama Hindu menggelar pawai arak-arakan ogoh-ogoh di lapangan Ngurah Rai, yang berada di dalam Lapas, Rabu (6/3/2019) sore.

Menariknya, sebelum menggelar arak-arakan ogoh-ogoh, warga binaan di Lapas Kerobokan menggelar fragmen tari. Acara ini mengibur ratusan narapidana yang ada di lapas tersebut. Kemudian, warga binaan mengarak ogoh-ogoh berputar di dalam lapangan dan selanjutnya berpindah ke luar lapas untuk mengarak ogoh-ogoh yang kedua.

TIMES-Indonesia-Pawai-Ogoh-Ogoh-Bali-2.jpg

Kepala LP Kerobokan Tonny Nainggolan mengatakan, LP Kerobokan membuat dua ogoh-ogoh yang langsung dibuat oleh para warga binaan. Hal tersebut, dilakukan untuk mengikuti tradisi pengerupukan atau pawai ogoh-ogoh yang sebelumnya dilakukan sehari pada Hari Raya Nyepi.

"Kita membuat acara ogoh-ogoh di dalam dan di luar. Selanjutnya, ogoh-ogoh di arak di dalam lapas. Setelah itu, di simpan di lapangan dan nanti baru kita akan pindah keluar untuk mengarak ogoh-ogoh yang kedua di luar Lapas," ucapnya,

Di luar lapas, warga binaan yang diberi izin mengarak sebanyak 21 orang dan langsung dikawal 41 petugas lapas. Pawai ogoh-ogoh dengan diiringi Baleganjur, langsung mengelilingi Lapas Kerobokan. Seusai arak-arakan, ogoh-ogoh dibakar.

TIMES-Indonesia-Pawai-Ogoh-Ogoh-Bali-3.jpg

"Sebagai tradisi untuk Hari Raya Nyepi ada pengerupukan dan di hari ini juga kita lakukan," imbuh Tonny.

Dua ogoh-ogoh yang diarak dibuat sejak dua bulan lalu. Pembuatannya dipusatkan di gedung Aula Lapas Kerobokan.

"Untuk beberapa peralatannya, kita siapkan sendiri dari kantor dan biaya juga dari Forum Umat Hindu di kantor, kurang lebih sekitar 12 juta untuk acara ini semuanya, dan selama pembuatan itu diawasi betul oleh petugas kita," ujar Tonny.

Sementara itu, warga binaan lapas, I Komang Risi Jana (40) mengaku senang dan bangga. Walau berada di dalam lapas, dia masih bisa membuat ogoh-ogoh dan merasakan suasana di Hari Suci Nyepi.

"Kebetulan, saya sudah lama mempunyai ide untuk membikin ogoh-ogoh di lapas. Karena, ada perintah Bapak Kalapas yang mau memberikan kesempatan untuk membuat ogoh-ogoh, dan cita-cita saya tercapai disini. Iyas senang sekali," ujarnya.

Komang Risi menjalani hukuman selama 5 tahun 4 bulan karena kasus narkoba. Ia menceritakan, makna ogoh-ogoh yang dibuatnya bersama 15 rekan-rekan narapidannya. Untuk ogoh-ogoh yang diarak di dalam lapas berjudul 'Kala Inguh', yang diambil dari kata Inguh yang artinya bingung.

"Artinya, siapa manusia yang inguh-inguh, dialah yang mencari. Kalau sudah manusia bingung, mereka mengambil tindakan yang tidak baik. Seperti memakai narkoba atau minum-minuman dan naik motor di jalan. Kala Inguh, inilah yang mencari dan diambil nyawanya," ujarnya.

"Pesannya, janganlah bingung-bingung dan tenangkan pikiran. Walaupun, kita di penjara berapa lama tidak apa-apa. Kita harus belajar dan berusaha untuk sadar diri. Tetap berdoa dan lain sebagainya," ungkap Komang Risi.

Sementara ogoh-ogoh yang diarak di luar Lapas Kerobokan berjudul 'Maruti Murtha', yang diambil dari cerita Hanoman ketika menghancurkan kerajaan Alengka.

Bahannya pembuatannya, kata Komang, tergolong ramah lingkungan. "Kita buat dari koran bekas, bambu dan bahan ramah lingkungan lainnya. Kalau tahun lalu ogoh-ogoh kita beli. Kalau sekarang kita buat sendiri," tuturnya.

Komang Risi merasa senang atas terselenggaranya pawai ogoh-ogoh di lapas Kerobokan Bali ini menyambut Hari Raya Nyepi. Dia sebagai warga binaan berharap tahun depan bisa kembali berkreasi. "Semua pun senang dan semua pun dapat belajar dari tidak bisa menjadi bisa," ucapnya. (*)

Pewarta : Muhammad Khadafi
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.