Berita

Rakyat China Protes Penguncian Covid-19, Ini Pemicunya

Minggu, 27 November 2022 - 15:29
Rakyat China Protes Penguncian Covid-19, Ini Pemicunya Demonstran berdiri di dekat tanda protes di Shanghai, China, pada Sabtu, 26 November 2022. (FOTO: CNN/AP)

TIMES JAKARTA, JAKARTARakyat China mulai marah, mereka berdemonstrasi menyusul tewasnya 10 orang di wilayah Xinjiang oleh kebakaran karena tak tertolong lantaran penguncian ketat Covid-19.

Di kota Shanghai, video yang diposting di media sosial oleh jurnalis asing menunjukkan ribuan orang turun ke jalan untuk mengenang para korban dan memprotes pembatasan Covid.

Ratusan dari mereka terdengar berteriak-teriak meminta Presiden Xi Jinping mengundurkan diri. Banyak orang menyalahkan penguncian bangunan tempat tinggal atas kebakaran tersebut.

Pihak berwenang China telah menyangkal bahwa itu adalah penyebabnya. Meskipun pihak berwenang Urumqi mengeluarkan permintaan maaf yang tidak biasa pada Jumat malam - bersumpah untuk menghukum siapa pun yang telah meninggalkan tugas mereka.

Ketidak setujuan publik China atas penguncian karena Covif-19 itu terus meningkat terutama sejak peristiwa kebakaran hari Kamis malam di sebuah bangunan tempat tinggal di ibu kota wilayah barat laut Urumqi.

China telah memicu kemarahan terhadap ambisi nol-COVID dengan pendekatan garis kerasnya untuk menghentikan penyebaran virus corona, dan membuatnya menghadapi ketidaksetujuan publik yang meningkat 

Unggahan media sosial China dan luar negeri yang muncul sejak Jumat mengklaim upaya penyelamatan terhambat karena penguncian Covid-19, dan penduduk tidak bisa lari menyelamatkan diri.

Kebijakan Covid-19 China itu telah menyebabkan frustrasi publik dan beberapa video menunjukkan kerumunan orang memprotes kebijakan di jalan-jalan Urumqi, menyusul demonstrasi di kota-kota lain.

China telah menempatkan wilayah Xinjiang yang luas, rumah bagi 10 juta orang Uighur itu dibawah beberapa penguncian terlama di negara itu, dengan lebih dari 4 juta penduduk Urumqi dilarang meninggalkan rumah mereka selama 100 hari.

Sementara seluruh dunia hidup dengan Covid-19, China justru terjebak dengan strategi "nol-COVID"nya yang ketat yang mengandalkan penguncian cepat, pengujian massal, karantina yang lama, dan kontrol perbatasan untuk membasmi virus di mana pun ia muncul.

Video protes telah beredar secara online. Salah satunya menunjukkan orang-orang di alun-alun menyanyikan lagu kebangsaan China dengan liriknya: "Bangkitlah, mereka yang menolak menjadi budak". Sementara yang lain berteriak ingin dibebaskan dari penguncian.

Video lain menunjukkan puluhan orang berbaris melalui lingkungan di timur kota, meneriakkan slogan yang sama sebelum menghadapi barisan pejabat dan petugas keamanan yang berpakaian hazmat.

Unggahan di platform media sosial China Weibo mengatakan kendaraan penyelamat tidak bisa melewati mobil listrik untuk sampai ke gedung tempat tinggal yang terbakar. Petugas penyelamat dan warga tidak bisa memindahkan mobil yang belum diisi karena penguncian.

Penyiar media pemerintah, CCTV menyebutkan, Kepala pemadam kebakaran dan penyelamatan kota, Li Wensheng beralasan kurangnya tempat parkir dan sejumlah besar kendaraan pribadi diparkir di kedua sisi, menyebabkan upaya penyelamatan tertunda.

Polisi Urumqi mengatakan dalam unggahan hari Jumat di Weibo, mereka menahan seorang wanita karena "menyebarkan desas-desus online" terkait jumlah korban akibat kobaran api.

Walikota Urumqi, Maimaitiming Kade mengeluarkan permintaan maaf resmi yang jarang terjadi, tetapi membantah tuduhan secara online, termasuk bahwa pintu warga ditutup dengan kabel besi.

Saat ini pihak berwenang di Urumqi berjanji untuk menghapus pembatasan, dan menyangkal bahwa hal itu menghentikan orang-orang yang melarikan diri dari kebakaran hari Kamis. Otoritas Urumqi juga bersumpah untuk menghukum siapa pun yang telah meninggalkan tugas mereka.

Demonstrasi meletus di seluruh China dalam tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kebijakan nol-Covid Xi Jinping, menyusul tewasnya 10 orang di wilayah Xinjiang oleh kebakaran karena tak tertolong oleh penguncian ketat Covid-19. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.