TIMES JAKARTA, JAKARTA – Komisi VII DPR RI menyebut industri alas kaki menjadi satu andalan Indonesia, karena keberadaannya tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, tapi juga berdampak terhadap tingginya serapan tenaga kerja.
"Industri manufaktur bukan sekadar mendukung pertumbuhan ekonomi. Tapi juga mendukung tingginya serapan tenaga kerja. Ya salah satunya industri alas kaki," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim, usai kunjungan kerja spesifik ke PT Chang Shin Indonesia, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (14/11/2025).
Chusnunia menyampaikan, industri alas kaki ini padat karya yang membutuhkan banyak tenaga kerja.
Atas hal tersebut, keberadaannya tidak hanya mampu mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun juga berpartisipasi dalam penyerapan tenaga kerja.
Selanjutnya, keberadaan industri alas kaki tersebut mampu menekan angka pengangguran. Karena itulah industri alas kaki saat ini menjadi salah satu industri yang bisa menjadi andalan Indonesia.
"Makanya kita berharap agar daya saing industri alas kaki di Tanah Air bisa semakin kita perkuat. Itulah kenapa Komisi VII membentuk Panitia Kerja Daya Saing Industri," kata dia lagi.
Ia mengakui saat ini industri alas kaki tengah diharapkan dengan berbagai tantangan. Salah satunya tentang tarif Amerika Serikat, termasuk tantangan mengenai kawasan industri.
"Kawasan industri sepertinya perlu ditata ulang, karena terindikasi ada radioaktif yang ditemukan," kata dia pula.
Dia mengaku telah memanggil Kementerian Perindustrian terkait dengan isu-isu tersebut. Sehingga ada penanganan konkretnya, baik jangka pendek maupun jangka panjangnya.
Sementara itu, Kementerian Perindustrian menyebutkan pertumbuhan industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sampai dengan kuartal ketiga 2025 naik sebesar 4,87 persen secara customer to customer dan 0,72 persen secara kuartal ke kuartal
Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Sri Bimo Pratomo mengatakan jumlah tenaga kerja pada industri tersebut ada 921.086 orang yang tersebar di 484 perusahaan dalam kategori skala menengah besar.
Kemenperin mencatat jumlah kapasitas industri alas kaki Indonesia pada tahun 2024 ada 1.527 juta pasang dengan rincian 880 juta pasang produksi, 601 juta pasang ekspor, 192 juta pasang impor dan konsumsi mencapai 471 juta pasang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Industri Alas Kaki Jadi Mesin Baru Ekonomi RI
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |