TIMES JAKARTA, JAKARTA – Bulan Ramadan, bulan penuh berkah dan ampunan, kembali menyapa umat Islam di seluruh dunia. Di antara keistimewaan bulan ini, terdapat malam yang lebih baik daripada seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar. Malam penuh kemuliaan ini diyakini sebagai waktu terbaik untuk memanjatkan doa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Namun, pertanyaan muncul bagi umat Islam di negara-negara dengan durasi siang dan malam yang berbeda, seperti Indonesia dan Amerika. Bagaimana Lailatul Qadar turun di wilayah-wilayah tersebut?

Dua Pendapat Ulama tentang Turunnya Lailatul Qadar

(قَوْلُهُ: أنَّهَا تَلْزَمُ لَيْلَةً بِعَيْنِهَا) ثُمَّ يَحْتَمِلُ أنَّهَا تَكُونُ عِنْدَ كُلِّ قَوْمٍ بِحَسَبِ لَيْلِهِمْ، فَإذَا كَانَتْ لَيْلَةُ القَدْرِ عِنْدَنَا نَهَارًا لِغَيْرِنَا، تَأخَّرَتْ الإجَابَةُ وَالثَّوَابُ إلىَ أنْ دَخَلَ اللَّيلَ وَيَحْتَمِلُ لُزُومُهَا لِوَقْتٍ وَاحِدٍ وَإنْ كَانَ نَهَارًا بِالنِّسْبَةِ ِلآخَرِيْنَ. وَالظَّاهِرُ الأوَّلُ لِيَنْطَبِقَ عَلَيْهِ مُسَمَّى اللَّيْلِ عِنْدَ كُلٍّ مِنْهُمَا أخْذًا مِمَّا قِيْلَ فيِ سَاعَةِ الإجَابَةِ فيِ يَوْمِ الجُمْعَةِ أنَّهَا تَخْتَلِفُ بِاخْتِلاَفِ أوْقَاتِ الخَطَرِ ع ش قول المتن. اهـ. (الشرواني، 3/462)

Menurut para ulama, terdapat dua pendapat mengenai turunnya Lailatul Qadar di negara-negara dengan perbedaan durasi siang dan malam:

Lailatul Qadar terjadi mulai terbenamnya matahari hingga terbitnya fajar shadiq di masing-masing negara. Pendapat ini menyatakan bahwa Lailatul Qadar berlaku berdasarkan waktu malam di setiap wilayah. Jadi, jika di Indonesia Lailatul Qadar jatuh pada siang hari di Amerika, maka waktu keberkahan tersebut tetap berlaku bagi umat Islam di Amerika.

وَقَالَ المُزَنِيُّ وَابنُ حُزَيْمَةَ وَغَيْرُهُمَا أنَّهَا تَنْتَقِلُ كُلَّ سَنَةٍ إلىَ لَيْلَةٍ جَمَعَهَا بَيْنَ الأخْبَارِ. اهـ (فتح الوهاب بها مش الجمل، 2/265) 

Lailatul Qadar di seluruh dunia terjadi dalam waktu yang sama, meskipun tepat pada siang hari di sebagian wilayah yang lain. Pendapat ini menyatakan bahwa Lailatul Qadar memiliki waktu yang sama di seluruh dunia, terlepas dari perbedaan durasi siang dan malam. Sehingga, meskipun di Indonesia Lailatul Qadar jatuh pada siang hari, umat Islam di Indonesia tetap berkesempatan untuk mendapatkan kemuliaan malam tersebut.

Pendapat yang Lebih Kuat

Dari kedua pendapat tersebut, pendapat pertama yang menyatakan bahwa Lailatul Qadar terjadi berdasarkan waktu malam di setiap wilayah lebih kuat dan lebih mudah dipahami. Hal ini didasari oleh beberapa alasan:

Hadits Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa Lailatul Qadar adalah "malam yang penuh ketenangan dan kedamaian". Deskripsi ini lebih cocok dengan suasana malam hari dibandingkan siang hari.

Kebiasaan para sahabat Nabi Muhammad SAW yang beribadah pada malam hari di bulan Ramadan untuk mencari Lailatul Qadar.

Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai waktu turunnya Lailatul Qadar, umat Islam di seluruh dunia tetap dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadan, terutama pada malam-malam terakhir. Hal ini untuk meningkatkan peluang mendapatkan kemuliaan Lailatul Qadar. (*)