https://jakarta.times.co.id/
Berita

Banyak Perawat Gugur Akibat Covid-19, PPNI Gelar Doa Bersama

Sabtu, 20 Maret 2021 - 18:50
Banyak Perawat Gugur Akibat Covid-19, PPNI Gelar Doa Bersama Para pemuka lintas agama mewakili doa bagi masing-masing keyakinan saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 PPNI Tahun 2021, Sabtu (20/3/2021). (Foto: Dok.DPD PPNI) Foto 2 : Pengurus DPD PPNI dalam giat doa bersama di Kantor DPD PPNI Kota Surabaya, Jalan Ketint

TIMES JAKARTA, SURABAYA – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Surabaya menggelar doa bersama lintas pemuka agama di Kantor DPD PPNI Kota Surabaya, Jalan Ketintang Timur Surabaya secara daring, Sabtu (20/3/2021) sore.

Ketua DPD PPNI Kota Surabaya, Misutarno, S.Kep. Ns., M.Kep mengatakan doa bersama lintas pemuka agama ini digelar bersamaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 PPNI Tahun 2021.

Selain diikuti Ketua dan anggota Dewan Pengurus Komisariat (DPK) PPNI se-Kota Surabaya, doa bersama ini juga menghadirkan tiga tokoh agama berbeda.

Doa Bersama Lintas AgamaPengurus DPD PPNI dalam giat doa bersama di Kantor DPD PPNI Kota Surabaya, Jalan Ketintang Timur Surabaya, Jawa Timur secara daring, Sabtu (20/3/2021) sore.(Foto: Dok.DPD PPNI)

Yakni, Masruri, S.Kep, Ns, M.Pd., yang mewakili doa bagi yang beragama Islam, Rd. Tri Budi Utomo yang mewakili doa bagi yang beragama Katolik, dan Pdt. Evie Claudia Umboh, S.Th, M.Kes yang mewakili doa bagi yang beragama Kristen.

“Doa bersama lintas pemuka agama ini sebagai bentuk penghormatan kepada tenaga kesehatan, khususnya Perawat yang gugur akibat Covid-19," terang Misutarno.

Ia menambahkan, tujuan doa bersama bagi perawat yang meninggal dunia adalah agar mendiang mendapat anugerah kemuliaan, serta bagi perawat yang bertugas senantiasa dilindungi keselamatan.

Doa Bersama Lintas Agama aPara peserta doa bersama lintas agama bersamaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 PPNI Tahun 2021, Sabtu (20/3/2021).(Foto: Dok.DPD PPNI) 

"Doa bersama ini juga menandai setahun pandemi Covid-19, seiring dengan tema Perawat Tangguh, Indonesia Bebas Covid-19, dan Masyarakat Sehat," ujar Misutarno.

Pihak keluarga dari perawat yang gugur akibat Covid-19 juga dihadirkan dalam doa bersama lintas pemuka agama secara daring ini.

Salah satunya, I’zzatul Istiqomah Al’adhima, anak dari Almarhum Sulastri, Perawat yang bertugas di Rumah Sakit Islam (RSI) Ahmad Yani Surabaya.

Dalam kesempatan itu, I’zzatul mengaku terharu, sekaligus menyampaikan permintaan maaf Ibundanya kepada para perawat lainnya.

“Saya mewakili pihak keluarga Ibu saya, menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada para perawat lainnya, apabila ada kesalahan yang sengaja maupun tidak disengaja," tuturnya.

"Kami juga mengucapkan terima kasih banyak kepada PPNI yang telah membantu memudahkan proses pemakaman, serta mengurus semua keperluan administrasi untuk santunan kematian ibu saya," kata I’zzatul.

Sementara berdasarkan data DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia Kota Surabaya, selama setahun pandemi Covid-19, dari total 14.996 perawat di Kota Surabaya, yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 810 orang, 19 orang di antaranya meninggal dunia. Sedangkan, perawat yang sembuh sebanyak 782 orang. Sementara, sembilan orang masih menjalani rawat inap di beberapa rumah sakit rujukan Covid-19 dan isolasi mandiri. (*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.