TIMES JAKARTA, JAKARTA – Pameran Kopi Togetherness menggelar program publik dihari ketiganya setelah dibuka pada Sabtu (19/11/2022) lalu. Pada program publik dihari ketiga dalam pameran Kopi Togetherness mengangkat tema 'Kopi, Arsitektur dan City Branding'. 

Koordinator penyelenggara Program Publik Kopi Togetherness, Indarto Prawoto mengatakan, program ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan berbagi informasi kepada para pelaku industri kopi. 

"Program publik ini dapat memberi inspirasi bagi masyarakat terkait kopi," ucap Indarto Prawoto kepada TIMES Indonesia pada Senin (21/11/2022). 

Dalam program publik hari ini hadir Rikrik WS yang berbicara mengenai pentingnya suatu informasi terkait lokasi kedai kopi yang berada di sekitar kawasan Tanjung Pinang melalui media mural. Menurutnya, kegiatan serupa dapat dilakukan di berbagai wilayah yang ada di Indonesia. 

"Tidak hanya di Tanjung Pinang, kita bisa ke tempat lain karena kebiasaan ngopi itukan kebiasaan kita sejak jaman dulu," ujar Rikrik dalam diskusi yang diselenggarakan secara hybrid. 

Selain Rikrik hadir juga Naning dari Bondowoso Republik Kopi yang menceritakan pengalamannya yang melakukan branding terhadap kopi daerah tersebut sehingga memiliki nilai lebih bahkan hingga dijual keluar negeri. 

"Saya berharap melalui acara ini dapat memberi inspirasi bagi semua pelaku industri kopi itu sendiri agar semakin dikenal," harap Naning dalam diskusi yang dihadiri melalui zoom meeting. 

Prawoto Indarto menerangkan untuk program publik Kopi Togetherness pada esok hari yaitu Apresiasi Kopi Jawa Barat yang akan dihadiri oleh Ketua LMDH Kubang Sari Pengalengan, Petani kopi Krawang dan Petani Kopi Caringin Bogor. 

"Saya akan memandu acara pertama dengan nara sumber dari Jawa barat yaitu Pengalengan, Caringin dan Krawang. Mereka adalah bagian dari 9,2 juta kepala keluarga yg hidupnya bergantung dari eksistensi hutan di Indonesia," tandas Prawoto Indarto.(*)