TIMES JAKARTA, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Muhammad Faqih meminta masyarakat benar-benar tidak menyepelekan situasi saat ini. Ini karena Covid-19 varian deltayang lebih berbahaya kini sudah menyebar di Tanah Air.

"Selain lebih cepat menular, juga lebih berbahaya. Mulanya menimbulkan gejala ringan, tapi perburukannya menjadi lebih cepat. Jadi sesak nafas, pegal-pegal, dan sebagainya lalu lebih cepat memburuk," katanya, dalam diskusi virtual, Sabtu (19/6/2021).

Ia juga menjelaskan, varian mutasi ganda asal India ini banyak menular kepada orang yang masih berusia muda. "Varian delta ini justru sekarang banyak menularkan ke yang masih muda-muda. Lalu langsung datang (fasilitas kesehatan) dalam kondisi yang berat," jelasnya.

"Sehingga masyarakat usia muda yang datang banyak yang langsung dengan gejala berat. Ini yang kita khawatirkan. Jika demikian kondisinya, potensi kesembuhan makin kecil," jelasnya lagi

Seperti yang diketahui, di Indonesia, kasus varian Delta teridentifikasi sudah sejak Mei 2021 lalu. Hingga 13 Juni, dari data Kemenkes RI, total 104 kasus varian Delta ditemukan di seluruh provinsi.

Terhitung, 20 kasus Covid-19 varian delta ada di DKI Jakarta, kemudian 64 kasus di Jawa Tengah yang tersebar di Cilacap, Brebes, dan Kudus. Kemudian di Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur masing-masing tiga kasus. IDI pun meminta masyarakat terus waspada. (*)