TIMES JAKARTA, GREESIK – PT Freeport Indonesia akhirnya memilih kawasan Java Integrtaed Industrial and Port Estate (JIIPE Gresik) Jawa Timur sebagai lokasi pembangunan smelter berkapasitas 1,7 Juta Ton konsetrat per tahun.
Untuk kegitaan Enggenering, Procurement dan Consteuction (EPC) PT Freeport menggandeng PT Chiyoda Internasional Indonesia deng pengerjaan fasilitas Precious Metal Refinery (PMR).
Melalui keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan penandatanganan kontrak ini menegaskan komitmen perusahaan membangun smelter sesuai kesepakatan divestasi tahun 2018.
"Di tengah pandemi Covid-19, seluruh pihak yang terlibat akan melakukan penyesuaian agar kami dapat terus bekerja sambil mengedepankam kesehatan dan keselamatan seluruh tenaga kerja serta masyarakat sekit," katanya, Jumat (16/7/2021).
Sementara itu, Direktur PT Chiyoda Internasional Indonesia Naoto Tachibana menyatakan, dengan pengalaman sebagai salah satu perusahan terkemuka di dunia, dirinya optimis pengerjaan smelter akan selesai sesuai target.
Naoto mengungkapkan saat ini pihaknya telah melakukan pengadaan barang serta penyiapan area untuk peralatan dan material konstruksi. "Kami akan melakukan yang terbaik memastikan proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu," tambahnya.
Dirjen Mineral dan Batubara Kementrian ESDM RI, Ridwan Djamaluddin menyatakan dirinya menyambut baik penandatanganan kontrak kedua belah pihak. Pemerintah mendorong akselerasi proyek ini.
"Penandatanganan kontrak ini menjadu energi positif di tengah tantangan yang dihadapi. Kami mendorong akselerasi ini dan akan terus bekerjasama dengan untuk membantu memastikan pengerjaan proyek selesai tepat waktu," tutupnya menanggapi pengerjaan proyek smelter Freeport Indonesia di JIIPE Gresik berkapasitas 1,7 Juta Ton konsetrat. (*)
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |