TIMES JAKARTA, JAKARTA – Direktur Ekonomi Syariah dan Badan Usaha Milik Negara Kementerian PPN/Bappenas, Rosy Wediawaty menegaskan, Indonesia bertekad menjadi pusat ekonomi syariah (eksyar) dunia pada 2029.
Ia menyebut, kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat rantai nilai halal, pembiayaan syariah yang inklusif dan adaptif, serta peningkatan literasi dan inklusi eksyar yang berakar pada nilai-nilai luhur Islam menjadi kunci dalam mewujudkan ikhtiar tersebut. Salah satunya, kata dia, adalah peran krusial jurnalis Tanah Air.
"Jurnalis tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai agent of change yang dapat memengaruhi cara pandang masyarakat luas mengenai ekonomi dan keuangan syariah," katanya dalam kegiatan Training of Trainer Ekonomi dan Keuangan Syariah bagi Jurnalis se-Jabodetabek Tahun 2025, Jumat (14/11/2025).
Menurutnya, setidaknya ada peran jurnalis sehingga bisa mendukung Indonesia bertekad menjadi pusat ekonomi syariah dunia pada 2029 tersebut.
Pertama, membangun kesadaran dan kepercayaan publik mengenal ekonomi dan keuangan syariah. "Dapat mendukung peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah," jelasnya.
Kedua, advokasi dan pengawasan publik. Yakni Mengawasi dan memberi masukkan terhadap implementasi kebijakan yang belum optimal.
Ketiga, menjembatani pemangku kepentingan. Jurnalis bisa menjadi penghubung antara regulator, akademisi, industn, dan masyarakat dengan menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang.
"Keempat, mendorong adopsi teknologi digital. Mensosialisasikan kepada publik berbagai digitalisasi dalam lingkup ekonomi syariah," ujarnya.
Selain itu, Rosy Wediawaty menambahkan, terdapat lima kegiatan prioritas yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah dunia.
Pertama, penguatan industri halal dan UMKM halal. Kedua, penguatan ekspor halal dan kerja sama ekonomi syariah internasional. Ketiga, penguatan ekosistem halal. Keempat, penguatan keuangan syariah, dan kelima, penguatan dana sosial syariah.
Dikutip TIMES Indonesia dari Bank Indonesia (BI), upaya mewujudkan Indonesia sebagai pusat eksyar dunia telah menunjukkan perkembangan yang positif.
Indonesia disebut telah mampu menjadi rujukan dunia, khususnya pada sektor modest fashion, makanan halal, dan pariwisata ramah muslim.
Laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2024/2025 menunjukkan Indonesia saat ini menduduki peringkat tiga dalam ekosistem eksyar global.
Capaian ini diharapkan terus meningkat seiring dengan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) syariah yang diharapkan mencapai 56,11% pada 2029.
Hal ini sejalan dengan arah kebijakan pembangunan nasional ekonomi dan keuangan syariah sekaligus menjadi fokus prioritas yang tercantum dalam RPJMN 2025 – 2029, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025 – 2045, serta visi besar AstaCita menuju Indonesia Maju. (*)
| Pewarta | : Ahmad Nuril Fahmi |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |