https://jakarta.times.co.id/
Ekonomi

SKK Migas Pertahankan Gold Rank ASRRAT 2025, Tekankan Transformasi Energi Hijau

Selasa, 02 Desember 2025 - 14:25
SKK Migas Raih Gold Rank di ASRRAT 2025, Komitmen Keberlanjutan Kian Diperkuat Kepala SKK Migas Djoko Siswanto saat menerima Gold Rank pada the Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2025. (Foto: dok SKK Migas)

TIMES JAKARTA, JAKARTASKK Migas kembali mencatatkan prestasi di tingkat regional setelah Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) 2025 mereka meraih Gold Rank pada ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2025.

Penghargaan yang diumumkan di Nusa Dua, Bali itu menegaskan komitmen industri hulu migas Indonesia dalam memperkuat praktik keberlanjutan di tengah upaya peningkatan produksi nasional.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan bahwa dunia energi saat ini menghadapi tantangan ganda: memenuhi kebutuhan minyak dan gas, sekaligus memastikan pengelolaan lingkungan tetap menjadi prioritas.

“Kami dan para Kontraktor KKS tengah berupaya keras meningkatkan produksi migas nasional. Namun, agenda keberlanjutan tetap menjadi bagian penting dari strategi kami, terutama untuk mendukung target net zero emission Indonesia,” ujarnya.

ASRRAT merupakan penilaian tahunan terhadap laporan keberlanjutan perusahaan dan lembaga di Asia, yang mengacu pada standar internasional Global Reporting Initiative (GRI).

Tahun ini, ajang yang digelar oleh National Center for Corporate Reporting (NCCR) itu diikuti 82 organisasi dari Indonesia, Bangladesh, dan Filipina. SKK Migas menjadi salah satu peserta yang konsisten mengikuti penilaian ini dan telah meraih Gold Rank sebanyak tujuh kali.

Di balik penghargaan tersebut, industri hulu migas tengah menjalankan berbagai program untuk menekan emisi karbon. SKK Migas menilai sejumlah langkah jangka pendek perlu dilakukan, mulai dari peningkatan efisiensi energi, pengurangan emisi metana, hingga upaya meminimalkan flare gas menuju zero flaring.

Sejumlah proyek Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) juga mulai menunjukkan perkembangan, seperti Ubadari di Tangguh dan proyek lanjutan Abadi Masela.

Djoko menambahkan, penerapan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon bukan hal baru di Indonesia. “Di sektor hulu migas, CCUS telah diterapkan sebelumnya, misalnya melalui EOR CO₂ flooding di Lapangan Sukowati dan untuk pressure maintenance di Lapangan Banyu Urip,” jelasnya.

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi penyimpanan karbon yang sangat besar dan didukung regulasi yang semakin matang. SKK Migas pun telah menerbitkan Pedoman Tata Kerja (PTK) yang memberikan panduan bagi kontraktor migas dalam merancang hingga mengawasi proyek CCS/CCUS agar berjalan aman dan akuntabel.

Meski demikian, Djoko menegaskan bahwa percepatan proyek-proyek tersebut membutuhkan keterlibatan banyak pihak.

“Industri hulu migas tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi seluruh pemangku kepentingan tetap menjadi kunci agar inisiatif CCS dan CCUS bisa terwujud,” katanya.

Sebagai lembaga yang diberi mandat pemerintah untuk mengelola kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, SKK Migas memegang peran strategis dalam memastikan pengelolaan sumber daya energi tetap memberikan manfaat maksimal bagi negara sembari memenuhi standar keberlanjutan global.

Penghargaan ASRRAT 2025 ini disebut menjadi pengingat sekaligus dorongan agar transformasi energi yang lebih hijau terus berjalan. (*/adv)

Pewarta : Rochmat Shobirin
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.