TIMES JAKARTA, JAKARTA – PT Haeng Nam Sejahtera Indonesia (HSI) memperkuat posisinya sebagai pelopor keramik halal nasional setelah meraih penghargaan “Perusahaan Industri Perintis Keramik Halal – Subkategori Industri Besar” pada Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2025.

Penghargaan tersebut diberikan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada 28 September 2025 di Jakarta.

HSI—perusahaan keramik yang berdiri sejak 1989 dan dikenal sebagai produsen tableware pertama di Indonesia yang mengantongi sertifikasi halal—dinilai konsisten membangun standar produksi keramik yang memenuhi Sistem Jaminan Halal (SJH). Produk-produk HSI, yang selama ini juga diekspor ke lebih dari 30 negara, menjadi bagian dari industri halal Indonesia yang berkembang pesat.

CEO HSI, Arnold Prasetyo, mengatakan penghargaan ini menjadi dorongan bagi perusahaan untuk terus meningkatkan kapabilitas produksi. “Pengakuan ini tidak hanya tentang produk, tetapi juga kepercayaan bahwa keramik halal Indonesia mampu bersaing di pasar global. Kami akan terus memperkuat industri ini agar semakin kokoh,” ujarnya.

Komitmen HSI terhadap standar halal diterapkan mulai dari pemilihan bahan baku, proses pembakaran, pelapisan glasir, hingga pengecekan akhir. Standar tersebut diterapkan pada seluruh lini produk, termasuk brand seperti Lumerpa Tableware, Hapita Ceramics, HSI Hospitality Tableware, dan Legacy Tableware yang banyak digunakan di sektor hotel, restoran, dan kafe (HoReCa).

Dukung Kompetisi Chef Internasional

Selain meraih penghargaan IHYA, HSI kembali menjadi sponsor utama Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC) melalui brand Hapita Tableware. Ajang berskala global itu akan digelar pada 8–12 Oktober 2025 di JIExpo Kemayoran sebagai bagian dari rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).

Sebagai bagian dari kegiatan, sekitar 30 chef mancanegara akan mengikuti factory visit ke pabrik HSI untuk melihat langsung proses pembuatan keramik halal—mulai dari bahan mentah hingga menjadi produk tableware siap pakai. Program ini digagas untuk memperkenalkan konsep halal lifestyle sekaligus memperlihatkan bagaimana produk keramik halal diproduksi dengan standar LPPOM MUI dan sistem jaminan halal industri besar.

“Kami ingin para chef memahami bahwa di balik setiap piring yang mereka gunakan, ada proses panjang yang menjaga kualitas dan integritas halal,” ujar Arnold Prasetyo.

Dengan rekam jejak panjang sebagai salah satu produsen keramik terbesar di Indonesia dan pemain utama di pasar internasional, keterlibatan HSI dalam IN2HCC diharapkan mampu memperluas pemahaman dunia kuliner global tentang potensi industri halal Indonesia. (*)