TIMES JAKARTA, JAKARTA – Anak hiperaktif sering kali memiliki energi yang luar biasa dan sulit untuk diam dalam waktu lama. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi orang tua, terutama dalam mengarahkan anak agar tetap fokus dan tenang. Namun, dengan pendekatan yang tepat, anak hiperaktif bisa tetap berkembang dengan baik tanpa harus dibatasi secara berlebihan. Yuk, simak cara mengatasi anak hiperaktif berikut ini!

1. Pahami Sifat Anak Hiperaktif

Hiperaktif bukan berarti anak nakal atau sulit diatur. Mereka hanya memiliki energi lebih dan perlu cara khusus untuk mengelolanya. Orang tua harus memahami bahwa hiperaktif bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor genetik, pola asuh, hingga kondisi seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

2. Buat Rutinitas yang Konsisten

Anak hiperaktif cenderung lebih mudah mengelola energinya jika memiliki rutinitas harian yang jelas. Cobalah untuk:

- Menetapkan jadwal tidur dan bangun yang sama setiap hari.

- Mengatur waktu belajar, bermain, dan makan dengan konsisten.

- Memberikan transisi yang jelas saat berpindah aktivitas, misalnya dengan alarm atau pengingat sederhana.

3. Berikan Aktivitas Fisik yang Terarah

Karena anak hiperaktif memiliki energi berlebih, mereka perlu wadah untuk menyalurkannya. Aktivitas fisik bisa membantu mereka lebih fokus dan mengurangi kecenderungan untuk gelisah. Beberapa aktivitas yang bisa dicoba:

- Olahraga seperti berenang, sepak bola, atau lari.

- Bermain di luar rumah, misalnya bersepeda atau bermain petak umpet.

- Yoga atau latihan pernapasan untuk membantu menenangkan pikiran.

4. Kurangi Paparan Gawai Berlebihan

Terlalu banyak menonton TV atau bermain gadget bisa membuat anak semakin sulit fokus. Sebaiknya, batasi waktu penggunaan layar dan ajak anak untuk melakukan kegiatan lain yang lebih interaktif, seperti membaca buku atau menggambar.

5. Terapkan Pola Makan Sehat

Makanan yang dikonsumsi anak juga berpengaruh terhadap energi dan perilakunya. Beberapa tips pola makan sehat untuk anak hiperaktif:

- Kurangi makanan tinggi gula dan pemanis buatan, seperti permen dan soda.

- Hindari makanan yang mengandung pewarna buatan dan pengawet.

- Berikan makanan kaya protein seperti telur, daging tanpa lemak, dan kacang-kacangan.

- Perbanyak konsumsi buah dan sayur untuk nutrisi yang seimbang.

6. Ajarkan Teknik Relaksasi

Anak hiperaktif bisa diajarkan teknik relaksasi sederhana untuk membantu mereka lebih tenang. Beberapa teknik yang bisa diterapkan:

- Teknik pernapasan dalam: Ajarkan anak untuk menarik napas dalam dan menghembuskannya secara perlahan.

- Meditasi singkat: Ajak anak untuk duduk dengan tenang dan fokus pada suara atau objek tertentu.

- Sentuhan lembut: Pijatan ringan atau pelukan hangat bisa membantu anak merasa lebih nyaman.

7. Gunakan Pendekatan Positif

Daripada sering menegur atau memarahi anak, gunakan pendekatan yang lebih positif. Misalnya:

- Beri pujian saat anak bisa duduk tenang atau menyelesaikan tugasnya.

- Gunakan kata-kata positif dan motivasi daripada kritik yang terlalu keras.

- Berikan hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi atas usaha mereka.

8. Cari Bantuan Profesional Jika Diperlukan

Jika anak hiperaktif menunjukkan kesulitan besar dalam beradaptasi, belajar, atau berinteraksi sosial, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog anak atau dokter spesialis. Mereka bisa memberikan panduan lebih lanjut tentang cara mengelola perilaku anak dengan efektif.

Mengatasi anak hiperaktif membutuhkan kesabaran dan pendekatan yang tepat. Dengan memahami sifat anak, membuat rutinitas yang jelas, memberikan aktivitas yang sesuai, dan menerapkan pola makan sehat, orang tua bisa membantu anak berkembang dengan baik. Yang terpenting, tetap berikan dukungan dan kasih sayang agar anak tetap merasa dihargai dan dicintai. (*)