https://jakarta.times.co.id/
Gaya Hidup

Lebaran Selalu Identik dengan Makanan Bersantan, Kenapa Ya?

Senin, 31 Maret 2025 - 10:07
Lebaran Selalu Identik dengan Makanan Bersantan, Kenapa Ya? Ilustrasi masakan kahas Lebaran bersantan (FOTO: TIMES Indonesia)

TIMES JAKARTA, MALANGLebaran Idul Fitri selalu identik dengan hidangan lezat yang menggugah selera. Salah satu ciri khasnya adalah penggunaan santan dalam berbagai masakan.

Tengok saja menu khas lebaran seperti opor ayam, rendang, atau ketupat sayur. Semuanya bersantan!

Tapi pernahkah Anda bertanya, mengapa santan menjadi bahan utama yang tak pernah absen saat Lebaran? Ternyata santan itu punya cerita sendiri yang belum pernah anda sangka sebelumnya.

Begini penjelasannya. 

1. Santan Itu Simbol Kemewahan dan Keistimewaan

Dulu, santan dianggap sebagai bahan makanan yang mewah dan istimewa.

Tidak semua orang bisa menikmatinya setiap hari karena proses pembuatannya yang membutuhkan tenaga ekstra. Kelapa harus diparut, kemudian diperas untuk menghasilkan santan kental. Karena itu, santan sering disimpan untuk momen spesial, seperti Lebaran, sebagai bentuk syukur dan perayaan setelah sebulan berpuasa.

Coba baca buku "Kuliner Nusantara: Sejarah dan Makna di Balik Hidangan Tradisional"  tulisan Prof. Murdijati Gardjito (2018). Santan yang digunakan dalam hidangan Lebaran melambangkan kemewahan dan keistimewaan.

Dulu, santan hanya disajikan pada acara-acara besar seperti pernikahan, syukuran, atau hari raya saja.

2. Cita Rasa Gurih yang Membangkitkan Kenangan

Santan memberikan cita rasa gurih dan creamy yang sulit digantikan oleh bahan lain.

Rasa gurih ini mampu menyatukan berbagai rempah-rempah dalam masakan, menciptakan harmoni rasa yang khas. Ketika menyantap opor ayam atau rendang mislanya, kita tidak hanya menikmati lezatnya makanan, tetapi juga merasakan nostalgia dan kebersamaan dengan keluarga.

Dalam jurnal "Food and Cultural Identity in Indonesia" (2019), makanan bersantan memiliki peran penting dalam membangun identitas budaya dan memori kolektif.

Rasa gurih santan sering dikaitkan dengan momen kebersamaan dan perayaan, sehingga menjadi pilihan utama saat Lebaran.

3. Santan sebagai Pengikat Budaya dan Tradisi

Makanan bersantan telah menjadi bagian dari tradisi Lebaran di Indonesia sejak lama. Setiap daerah memiliki hidangan khasnya sendiri, seperti rendang dari Minangkabau, opor ayam dari Jawa, atau lontong sayur dari Betawi.

Santan menjadi elemen penting yang menghubungkan generasi tua dan muda, melestarikan warisan kuliner Nusantara.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa hampir 85% keluarga Indonesia menyajikan makanan bersantan saat Lebaran. bahkan saat keseharian.

Hal ini membuktikan bahwa santan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Lebaran termasuk tradisi keseharaian masyarakat Indonesia.

4. Santan Cocok dengan Bahan Makanan Lokal

Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan kekayaan rempah-rempah dan bahan pangan lokal.

Santan, yang berasal dari kelapa, sangat cocok dipadukan dengan bahan-bahan tersebut. Misalnya, opor ayam menggunakan kunyit, jahe, dan lengkuas. Sementara rendang memadukan santan dengan cabai, serai, dan daun jeruk. Kombinasi ini menciptakan masakan yang kaya rasa dan menggugah selera.

Chef Ragil Imam Wibowo (2020) dalam bukunya: "Rempah-Rempah dan Kekayaan Kuliner Indonesia" mengungkap rahasia santan. Menurutnya, santan itu punya kemampuan menyerap dan menyatukan rasa rempah-rempah. Tak salah jika santan sangat cocok digunakan dalam olahan masakan tradisional.

6. Tekstur Kental yang Membuat Makanan Lebih Nikmat

Tekstur kental dari santan membuat masakan terasa lebih kaya dan memuaskan.

Misalnya, rendang yang dimasak lama dengan santan akan menghasilkan daging yang empuk dan bumbu yang meresap sempurna. Tekstur ini juga membuat makanan terasa lebih "berat" dan mengenyangkan, cocok untuk disajikan saat berkumpul dengan keluarga.

Menurut buku "Teknik Dasar Memasak dengan Santan" oleh Dapur Kreasi (2017), tekstur kental santan membantu menciptakan konsistensi yang ideal untuk masakan tradisional, terutama yang dimasak dalam waktu lama.

7. Santan dan Kekayaan Gizi

Selain lezat, santan juga mengandung nutrisi yang baik untuk tubuh. Meski tinggi kalori, santan kaya akan asam laurat yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Setelah sebulan berpuasa, tubuh membutuhkan asupan energi ekstra, dan santan menjadi salah satu sumber energi yang baik.

Data dari USDA FoodData Central (2020) menunjukkan bahwa santan mengandung vitamin C, E, dan mineral seperti magnesium dan fosfor. Meski perlu dikonsumsi secukupnya, santan tetap memberikan manfaat gizi yang signifikan.

8. Santan dalam Perspektif Modern

Di era modern, santan tetap populer meski ada alternatif lain seperti susu atau krim.

Banyak orang memilih santan karena rasanya yang autentik dan alami. Bahkan, santan kini banyak digunakan dalam masakan vegan dan vegetarian sebagai pengganti produk hewani.

Menurut laporan Global Coconut Market (2022), permintaan santan meningkat sebesar 15% setiap tahun, terutama konsumen yang mencari alternatif makanan sehat dan alami.

                                                                               ---------------------------

Santan bagai masyarakat Indonesia bukan hanya sekadar bahan makanan. Ia adalah melainkan simbol kebersamaan, tradisi, dan syukur.

Sudah pasti, keberadaannya dalam setiap hidangan Lebaran telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia.

Jadi, saat Anda menikmati opor ayam atau rendang tahun ini, ingatlah bahwa santan membawa lebih dari sekadar rasa gurih: Santan itu cerita, kenangan, dan makna mendalam di balik setiap suapan....

Pewarta : Faizal R Arief
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.