TIMES JAKARTA, JAKARTA – Di tengah meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental, salah satu metode yang kembali mendapat sorotan global adalah mindful breathing atau teknik pernapasan sadar.
Praktik sederhana ini, yang telah dikenal dalam tradisi meditasi timur sejak ribuan tahun lalu, kini mendapatkan pembuktian ilmiah sebagai metode efektif untuk mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, dan menyehatkan tubuh.
Dalam laporan yang dipublikasikan oleh Harvard Medical School, mindful breathing didefinisikan sebagai proses membawa perhatian penuh pada proses bernapas, dengan merasakan setiap tarikan dan hembusan udara tanpa distraksi.
Penelitian tersebut menegaskan bahwa memusatkan kesadaran pada napas dapat menstimulasi sistem saraf parasimpatis, yang berfungsi menenangkan tubuh, menurunkan tekanan darah, serta memperlambat detak jantung.
"Mindful Breathing adalah proses sederhana untuk menyadari hal-hal baru dari sesuatu yang sudah kita kenal. Saat kita memperhatikan dengan aktif, kita menjadi lebih peka terhadap sudut pandang dan perubahan,” ujar Dr. Ellen Langer, profesor psikologi dari Harvard University.
Tak hanya berguna bagi individu dengan gangguan kecemasan atau stres berat, metode ini juga direkomendasikan bagi pekerja kantoran, pelajar, hingga atlet profesional.
Sebuah studi dari Journal of Neurophysiology bahkan menunjukkan bahwa mindful breathing yang dilakukan selama dua menit atau lebih dapat meningkatkan kemampuan fokus dan ketahanan emosional, sekaligus memperbaiki respons kognitif dalam pengambilan keputusan.
Berikut adalah cara melakukan mindful breathing yang benar dan mudah diikuti:
•Cari tempat tenang dengan duduk atau berbaring di tempat yang nyaman dan minim gangguan.
•Fokus pada pernapasan, tarik napas dalam melalui hidung secara perlahan selama 3-4 detik. Rasakan udara masuk mengisi paru-paru.
•Perhatikan sensasi napas, rasakan bagaimana dada atau perut Anda mengembang saat menarik napas dan mengempis saat menghembuskan.
•Hembuskan napas perlahan, buang napas perlahan-lahan lewat mulut selama 4-6 detik. Rasakan setiap aliran udara keluar dari tubuh.
•Sadari pikiran yang mengganggu, jika ada pikiran yang muncul, akui tanpa menghakimi, lalu kembalikan perhatian ke napas Anda.
•Ulangi siklusnya dan lakukan selama 2-5 menit, atau lebih lama jika diinginkan.
Tips tambahan dengan menutup mata juga bisa dilakukan untuk menambah konsentrasi. Latihan ini bisa dilakukan kapan saja, terutama saat merasa stres, cemas, atau sulit fokus.
Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Jepang, praktik ini mulai diterapkan di perusahaan besar dan lembaga pendidikan sebagai bagian dari wellness program.
Karyawan diajak untuk melakukan jeda napas sadar di sela jam kerja guna meningkatkan produktivitas sekaligus menurunkan risiko burnout. Sementara di sekolah-sekolah, anak-anak diperkenalkan pada mindful breathing untuk mengelola emosi dan kecemasan menjelang ujian.
Dengan semakin banyaknya bukti ilmiah yang memperkuat manfaatnya, mindful breathing bukan sekadar tren sesaat, melainkan bagian dari solusi kesehatan yang komprehensif di era modern. Masyarakat diajak untuk rutin melatih kesadaran bernapas, karena dalam napas yang disadari terdapat kekuatan untuk menjernihkan pikiran, menyehatkan tubuh, dan menyeimbangkan emosi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Mindful Breathing: Teknik Pernapasan Sadar untuk Menangkal Stres dan Kecemasan
Pewarta | : Mutakim |
Editor | : Deasy Mayasari |