TIMES JAKARTA, JAKARTA – Menjelajahi kisah-kisah yang tak lekang oleh waktu dari dunia Middle-earth. "The Lord of the Rings: The Rings of Power" menawarkan gambaran mendalam saat kegelapan mulai merayap dan kekuatan jahat Sauron bangkit kembali.

"The Lord of the Rings: The Rings of Power" (2022) adalah serial yang mengambil latar ribuan tahun sebelum peristiwa "The Lord of the Rings." Serial menyajikan perjalanan cerita yang penuh intrik dan keajaiban, lebihnya membawakan makna dari kekuasaan, persahabatan, dan pengorbanan.

Sejarah dan Mitologi

Zaman kedua mengambil latar yang berfokus pada kebangkitan Sauron dan penciptaan Cincin Kekuasaan. Ini adalah periode yang kaya dengan konflik antara berbagai ras, termasuk elf, manusia, dan kurcaci.

Cincin kekuasaan yang diciptakan oleh Sauron untuk mengendalikan yang lainnya adalah pusat dari konflik. Lima cincin diberikan kepada elf, tujuh kepada kurcaci, dan sembilan kepada manusia, yang akan membentuk kegelapan.

Kegelapan yang dilawan di masa lalu masih mengintai, khususnya melalui Sauron. Hubungan antara berbagai ras, seperti elf dan manusia, semakin diuji, dalam membangun kepercayaan.

Kualitas Produksi 

1. Senimatografi 

Dengan penggunaan pencahayaan yang dramatis, setiap adegan dirancang untuk menciptakan atmosfer yang mendalam, membawa penonton ke dalam nuansa epik yang khas dari Middle-earth.

2. Efek visual 

Kombinasi antara CGI dan praktik efek fisik memberikan kedalaman dan keaslian, menjadikan setiap momen penuh aksi terasa hidup. Adegan-adegan epik, seperti pertempuran besar atau transformasi makhluk, dirancang dengan sangat detail.

3. Desain set 

Adanya desain set, menambah keajaiban visual dengan menciptakan berbagai lokasi ikonik, mulai dari kota elf yang megah hingga tambang kurcaci yang kompleks. 

Setiap elemen, dari tekstur hingga ornamen, dipikirkan secara matang untuk mencerminkan budaya dan sejarah masing-masing ras, membawa nuansa autentik yang sejalan dengan warisan Tolkien.

Seorang kritikus dari Variety mencatat, "Efek visual yang digunakan dalam pertempuran memberikan kedalaman yang luar biasa, membuat penonton benar-benar terlibat dalam konflik yang terjadi." (*)