TIMES JAKARTA, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI) telah melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Bogor Ade Yasin. Menurut Juru Bicara KPK Ali Fikri, hal tersebut dilakukan karena ada dugaan tindak pidana korupsi.

"Kegiatan tangkap tangan ini dilakukan karena ada dugaan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan suap," kata Ali Fikri Rabu (27/4/2022).

Wanita dengan nama lengkap Ade Munawaroh Yasin ini merupakan adik dari Rahmat Yasin yang juga merupakan mantan Bupati Bogor dua periode dari 2008-2013. Pada periode kedua, kakak dari Ade Yasin ini juga tertangkap KPK RI dari hasil OTT pada Mei 2014 lalu.

Politisi perempuan dari partai berlogo Ka'bah ini maju sebagai Bupati pada Pilkada 2018 berpasangan dengan Iwan Setiawan. Pasangan ini dapat dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) serta memperoleh 912.221 suara atau 41,12 persen mengalahkan empat pasangan calon lainnya.

Sebelum menjabat sebagai Bupati, wanita kelahiran 29 Mei 1968 ini merupakan lulusan Sarjana Hukum dan pernah berkuliah di Universitas Ibnu Khaldun Bogor serta bekerja sebagai advokat sejak 2000 hingga 2009.

Ade Yasin mengawali karir politiknya sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor dan terpilih sebagai Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Bogor sejak 2009 hingga 2014.

Pada periode berikutnya, Ade Yasin mencalonkan diri kembali sebagai Anggota DPRD Kabupaten Bogor dan terpilih kembali serta dipercaya sebagai Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Bogor.

Pada 2018, Ade Yasin mengundurkan diri sebagai anggota DPRD untuk mencalonkan sebagai Calon Bupati Kabupaten Bogor.

Kini Bupati Bogor Ade Yasin bersama 11 orang lainnya yang terjaring OTT KPK RI tengah diperiksa dan KPK RI akan segera mengumumkan status hukum para pihak. (*)