TIMES JAKARTA, JAKARTA – Lailatul Qadar, malam kemuliaan yang sangat istimewa dalam perjalanan spiritual ummat Islam, menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh muslim di seluruh dunia. Dalam malam ini, Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Keistimewaan malam ini membuatnya menjadi salah satu malam terbaik dalam tahun Islam. 

Bagi umat Muslim, meraih keberkahan dan ampunan di malam Lailatul Qadar sangatlah penting. Namun, malam yang berharga ini tidak datang dengan mudah. Dalam upaya untuk mendapatkan keberkahan dan ampunan, penting untuk mengetahui tanda-tanda dan cara menemukan Lailatul Qadar.

Perlu menjadi pengetahuan, bahwa lailatul Qadar adalah malam yang terjadi di bulan Ramadan, tetapi tanggal pastinya tidak diketahui dengan pasti. Malam ini merupakan malam ke-27, 29, atau 21 dalam 10 malam terakhir Ramadan. Keutamaan Lailatul Qadar dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Qadr, yang berarti "Kemuliaan".

Lailatul Qadar memiliki keistimewaan yang luar biasa dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa beribadah di malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Tanda-Tanda Kedatangan Lailatul Qadar

Pertama, Keheningan yang menyeluruh. Suasana di malam Lailatul Qadar cenderung sangat tenang dan hening. Alam pun turut merasakan keagungan malam tersebut.

Kedua, Suhu yang menyaman. Udara pada malam Lailatul Qadar biasanya terasa sejuk dan menyaman, tidak terlalu panas atau terlalu dingin.

Ketiga, Cahaya aneh. Cahaya di langit malam Lailatul Qadar terlihat berbeda. Beberapa orang melaporkan melihat cahaya yang tak lazim di langit, meskipun tidak semua orang bisa melihatnya.

Keempat, Rasa tenang di hati. Orang yang mendekati Lailatul Qadar biasanya merasakan ketenangan dan kedamaian di hatinya.

Cara Menemukan Lailatul Qadar

Pertama, Beribadah dengan khusyuk. Salah satu cara terpenting untuk menemukan Lailatul Qadar adalah dengan beribadah dengan khusyuk dan penuh kesungguhan. Lakukan shalat, dzikir, membaca Al-Quran, dan berdoa dengan penuh rasa takut dan harap kepada Allah.

Kedua, Memperbanyak amal shalih. Selain ibadah wajib, perbanyaklah amal shalih seperti sedekah, berbuat baik kepada sesama, dan memperbanyak istighfar.

Ketiga, Berdoa dan memohon ampunan. Mintalah ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Berdoalah dengan penuh keyakinan dan harapan akan rahmat-Nya.

Keempat, Menghidupkan malam dengan ibadah. Manfaatkan sepenuhnya malam-malam terakhir Ramadan untuk beribadah. Tinggalkan aktivitas dunia yang tidak penting dan fokuslah pada ibadah.

Kelima, Mengisi malam dengan dzikir dan tasbih. Mengingat Allah dengan dzikir dan tasbih adalah cara yang baik untuk memperkuat hubungan spiritual dan mendekatkan diri kepada-Nya di malam Lailatul Qadar.

Keenam, Membaca Al-Quran dengan tadabbur. Bacaan Al-Quran di malam Lailatul Qadar memiliki keutamaan tersendiri. Bacalah Al-Quran dengan penuh tadabbur dan renungkan maknanya.

Ketujuh, Bertawakal kepada Allah. Percayalah bahwa Allah SWT Maha Mengetahui dan Maha Mengatur segala urusan. Bertawakal lah kepada-Nya dalam menemukan Lailatul Qadar.

Kedelapan, Mencari dengan ibadah malam. Berjaga di malam hari untuk beribadah adalah salah satu cara untuk memperoleh Lailatul Qadar. Jangan sia-siakan kesempatan berharga ini dengan tidur terlalu nyenyak.

Kesembilan, Memperbanyak doa pada malam terakhir Ramadan. Khususnya pada malam terakhir Ramadan, perbanyaklah doa dan munajat kepada Allah SWT untuk memohon ampunan dan keberkahan.

Menemukan Lailatul Qadar merupakan keberkahan yang luar biasa bagi umat Muslim. Dengan memperhatikan tanda-tanda kedatangannya dan mengamalkan cara-cara yang telah disebutkan, diharapkan kita bisa meraih keberkahan dan ampunan di malam yang mulia ini. 

Mari manfaatkan sepenuhnya momen berharga dalam tahun Islam ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh berkah-Nya. Semoga kita semua diberikan kemampuan untuk memanfaatkan malam-malam terakhir Ramadan dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan Lailatul Qadar yang penuh berkah.

***

*) Oleh : Abdullah Fakih Hilmi AH, S.AP., Akademisi dan Wirausahawan.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

_______
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.