https://jakarta.times.co.id/
Kopi TIMES

Mudik Memberikan Nilai Tambah Bagi Perekonomian Nasional

Selasa, 26 April 2022 - 13:52
Mudik Memberikan Nilai Tambah Bagi Perekonomian Nasional Sugiyarto, S.E., M.M.; Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis  Universitas  Pamulang.

TIMES JAKARTA, PAMULANG – Pemerintah telah membuat keputusan memperbolehkan masyarakat mudik lebaran tahun ini. Pemerintah juga telah menetapkan cuti bersama Idul Fitri pada 29 April, 4, 5 , 6 Mei 2022. Bahkan pemerintah mengimbau kepada pelaku usaha untuk memberikan fleksibilitas cuti kepada  karyawan agar bisa mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan. 

Kebijakan ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk menggerakan perekonomian  dalam negeri selama musim libur lebaran 1443H.

Banyak pelaku usaha merasa optimis dengan kebijakan ini,  terutama  industri transportasi akan merasakan dampak positif dengan adanya peningkatan permintaan tiket perjalanan baik melalui darat, laut dan udara.  Bahkan bisnis penyewaan mobil banyak yang kehabisan stok  karena meningkatnya kebutuhan kendaraan selama libur lebaran tahun ini.

Walapun adanya kenaikan harga bahan bakar jenis pertamax, permintaan dan konsumsi bahan bakar  akan mengalami peningkatan selama arus mudik dan arus balik, sehingga pemerintah harus mempersiapkan stok BBM  terjamin.

Bahkan menurut pemerintah akan terjadi kemacetan di jalan bebas hambatan, sehingga perlu diantisipasi dengan menerapkan kebijakan dari  satu arah atau memanfaatkan jalur alternatif  yang sudah di siapkan. Alternatif lainya masyarakat bisa mengikuti imbauan presiden  Jokowi agar  masyarakat mudik lebih awal dan menghidari puncak mudik pada tanggal  28 dan 29 April 2022. 

Menurut  hasil  survei balitbang Kementrian Perhubungan diperkirakan  ada  85.5 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik musim libur lebaran tahun 2022. Jika  satu  orang pemudik menghabiskan uang Rp 5  juta selama libur lebaran, maka akan terjadi perputaran  ekonomi sebesar Rp427,5 triliun. Nilai ekonomi yang sangat besar dan menjadi  fokus  pemerintah untuk menggerakan perekonomian.

Tidak mudah menggerakan perekonomian dalam  suasana di mana harga barang dan jasa  mengalami kenaikan. Sementara industri masih mengalami kesulitan dengan adanya  kenaikan harga minyak  dunia, dampak dari perang antara Rusia dengan Ukraina. 

Tidak hanya Indonesia, hampir semua negara merasakan  hal yang sama. Pemerintah sudah tepat dalam memanfaatkan momentum libur Idul Fitri untuk menggerakan perekonomian dengan memberikan  bantuan langsung tunai  minyak goreng kepada masyarakat dan pelaku usaha kecil khususnya  penjual gorengan.

Diharapkan dengan adanya subsidi ini beban  masyarakat bawah sedikit berkurang serta daya beli masyarakat tetap terjaga, termasuk kebijakan  pemerintah memberikan tunjangan hari raya dan gaji ke-13 kepada pengawai negeri.

Secara  teori jika  pendapatan  masyarakat  meningkat, maka tingkat konsumsi masyarakat juga  akan meningkat. Diharapkan dengan adanya peningkatan konsumsi, maka pertumbuhan ekonomi yang kita harapan bersama bisa terwujud.

Pergerakan manusia dalam jumlah  yang sangat besar dan secara bersamaan pada momen seperti libur lebaran memiliki dampak positif terhadap perekonomian daerah. Indikator  ini  bisa  dilihat dari banyaknya  masyarakat yang akan  melakukan perjalanan  dengan   mengunjungi objek wisata  pasca idul fitri 1443H.  

Tempat penginapan banyak yang sudah di pesan oleh masyarakat.  Daerah  tujuan wisata  seperti Solo, Jogjakarta, Bandung, Malang akan menjadi tujuan favorit, selain Bali. Pelaku usaha  kuliner dan oleh-oleh yang  akan akan diburu oleh wisatawan lokal juga akan mendapatkan dampak positif pelonggaran perjalanan musim libur lebaran.

Bahkan  pasar tanah Abang selama  dua tahun sepi dari pengunjung,  menjelang  lebaran tahun ini menurut  Asosiasi Pertekstilan Indonesia mengalami peningkatan permintaan sebesar 30 persen, artinya daya beli masyarakat kita mengalami peningkatan. 

Banyak pelaku usaha menyambut baik musim libur lebaran tahun ini, mereka  berharap dengan diperbolehkan masyarakat melakukan perjalanan wisata, akan berdampak positif terhadap  industri yang dijalankan oleh pelaku usaha kecil di daerah.

Menggerakan perekonomian bangsa ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah. Kita sebagai warga negara juga memiliki tanggung  jawab untuk menjaga diri dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang baik. 

***

*) Oleh : Sugiyarto, S.E., M.M.; Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis  Universitas  Pamulang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta :
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.