Kopi TIMES

Saatnya MembaTIK

Jumat, 08 Oktober 2021 - 13:41
Saatnya MembaTIK Eka Khristiyanta Purnama, Koordinator Substansi Produksi Media Pembelajaran dan Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) Ahli Madya Pusdatin Kemendikbudristek.

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Pada era digital saat ini, perkembangan teknologi informasi maupun dunia hiburan semakin pesat. Ada kekhawatiran tatkala anak-anak lebih suka melihat sinetron, film, main game, internet yang kedepan justru menjadi guru mereka daripada mendengarkan pelajaran guru di kelas. Fakta ini sudah ada di depan mata dan layak menjadi renungan karena guru zaman now lebih dituntut untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan menghibur supaya tidak kalah dengan teknologi informasi dan dunia hiburan yang kian canggih. 

Seiring perkembangan zaman serta sesuai kemajuan teknologi pendidikan (educational technology) dan teknologi pembelajaran (instructional technology) dengan sendirinya menuntut dipergunakannya berbagai media pembelajaran (instructional media) serta kebutuhan alat yang semakin canggih (sophisticated). Pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada siswa (Hamalik, 1986).

Guru harus paham bahwa siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pesan. Adanya perkembangan zaman, siswa mampu bertindak sebagai komunikator atau penyampai pesan. Maknanya, bahwa kondisi pada saat ini, telah terjadi apa yang disebut dengan komunikasi dua arah atau bahkan komunikasi banyak arah. Mau tidak mau, bahwa dalam komunikasi pembelajaran, peran media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran.

Jelajah dunia pendidikan dewasa memasuki era dunia media, di mana pada kegiatan pembelajaran menuntut dikuranginya metode ceramah dan diganti dengan pemakaian banyak media. Guru senantiasa dituntut adaptif dengan laju cepat perkembangan zaman. Lebih-lebih pada kegiatan pembelajaran saat ini yang selalu menekankan keterampilan proses dan active learning. Berpijak dari realitas saat ini, maka peranan daripada media pembelajaran menjadi semakin penting dan menjadi kebutuhan utama pada saat proses pembelajaran.

MembaTIK

Berpijak dari percepatan dan perkembangan media pembelajaran di tanah air, maka tidak salah bila pemegang kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menginisiasi bahan ajar yang berbasis kepada media pembelajaran. Konon, upaya Kemendikbudristek membuat bahan ajar yang berbasis TIK (MembaTIK) melalui ajang lomba membuat media pembelajaran yang berbasiskan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) bagi guru, siswa, mahasiswa, dan khalayak umum merupakan kebijakan tepat.

Melalui agenda MembaTIK yang diselenggarakan Kemendikbudristek, peserta yang ikut diharapkan dapat membuat media bahan belajar berbasis TIK yang menarik, kreatif, dan interaktif, yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di sekolah. Karena penggunaan media pembelajaran dapat memperlancar proses pembelajaran dan mengoptimalkan hasil belajar. Sehingga para guru atau pendidik seyogyanya mampu memilih dan mengembangkan media yang tepat untuk pembelajaran. 

Artinya, peran Kemendikbudristek dalam agenda lomba membaTIk sudah tepat. Makna daripada MembatTIK adalah lomba membuat bahan ajar berbasis TIK untuk guru dan masyarakat umum. Bahkan, siapa saja yang boleh mengikuti lomba MembaTIK, baik bagi guru semua jenjang dan jalur pendidikan baik negeri/swasta, PNS non PNS dan Umum (siswa, mahasiswa, dosen, komunitas, instansi dll). Semua elemen yang terlibat memiliki hak dan peluang sama dalam menciptakan media pembelajaran berbasis TIK.  

Untuk kategori lomba membaTIK adalah motion Grafis, Game edukasi, Laboratorium Maya dan Augmented Reality. Dimana sasaran lomba MembaTIK adalah guru dan umum, boleh secara kelompok atau perseorangan. Bahkan, boleh apabila karya lolos masuk grand final dan yang di undang untuk mewakili kelompok adalah satu orang. Kebijakan tersebut kiranya mendapat apresiasi sebagai langkah pemerintah memberi pengayaan media pembelajaran dengan menfasilitasi berbagai karya anak bangsa yang peduli dunia pendidikan.

Menurut I Nyoman Sudana Degeng (1993) menyatakan bahwa ada faktor yang perlu dipertimbangkan guru/pendidik dalam membuat media pembelajaran, yaitu tujuan instruksional, keefektifan, siswa, ketersediaan, biaya pengadaan dan kualitas teknis. Sehingga dalam pembuatan media, hal yang harus diperhatikan diantaranya tujuan pembelajaran, keefektifan media, kemampuan peserta didik, ketersediaan sarana dan prasarana, kualitas media, biaya, fleksibilitas, dan kemampuan menggunakannya serta alokasi waktu tersedia.

Saat ini, pemerintah sadar bahwa media pembelajaran adalah wahana penyalur pesan dan informasi belajar. Apabila media pembelajaran yang dirancang secara baik maka akan sangat membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Bagaimanapun, masing-masing jenis media pembelajaran juga memiliki karakteristik, kelebihan serta kekurangannya. Oleh sebab itulah, maka perlu ada perencanaan yang sistematis untuk penggunaan media pembelajaran. Untuk itu, kini sudah saatnya MembaTIK supaya bisa melahirkan media belajar yang menarik, kreatif, dan interaktif. 

***

*) Oleh : Eka Khristiyanta Purnama, Koordinator Substansi Produksi Media Pembelajaran dan Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) Ahli Madya Pusdatin Kemendikbudristek.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta :
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.