https://jakarta.times.co.id/
Kopi TIMES

Merajut Optimisme di Tengah Badai Korupsi

Sabtu, 09 Oktober 2021 - 13:33
Merajut Optimisme di Tengah Badai Korupsi Janwan Tarigan, relawan Malang Corruption Watch (MCW).

TIMES JAKARTA, MALANG – Tema korupsi tidak pernah sepi dalam perbincangan publik hingga kini. Bambang Widjojanto (BW) mengonfirmasi hal tersebut melalui buku 'Berantas Korupsi Reformasi: Catatan Kritis BW'. Disebut catatan kritis karena ditulis oleh seorang yang aktif dalam agenda pemberantasan korupsi. Pak BW selain sebagai aktif Dosen Fakultas Hukum di Universitas Trisakti, juga dikenal sebagai aktivis antikorupsi, pernah menjabat sebagai Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada masa 2011-2014, dan juga merupakan advokat ulung. 

Buku setebal 304 halaman ini perpaduan pengalaman sebagai praktisi antikorupsi dan sebagai akademisi hukum. Sesuai dengan latarbelakangnya, catatan dalam buku ini menyajikan data dan fakta, serta analisis hukum dalam pemberantasan korupsi di Indonesia selepas reformasi. BW memandang bahwa salah satu agenda utama Reformasi yakni pemberantasan korupsi; tidak menghasilkan buah sepadan. Alih-alih korupsi diberangus justru semakin merajalela menggerogoti sendi-sendi bangsa.

Pemetaan modus korupsi secara jelas digambarkan berikut dengan strategi intervensinya. Selain itu, disertakan juga contoh korupsi yang memudahkan pembaca memahami secara kontekstual. Uniknya, selain menjabarkan secara kritis praktik korupsi reformasi, juga turut mengusulkan solusi dan berusaha membangun optimisme pembaca. Tegas BW, 'Optimisme pemberantasan korupsi harus terus dihidupkan kendati hujan badai dan gelegar petir korupsi terus menghantam persada dari negeri tercinta'.

Pembaca dibuat terperangah dengan fenomena unik korupsi reformasi yang tidak kalah miris dengan korupsi ‘Orde Baru’. Sebagaimana dijelaskan dalam Bab pertama yang diberi sub judul 'Korupsi di Era Reformasi (Rezim Reformasi Bukan Antitesis Rezim Orde Baru?). hemat BW, pembedanya adalah keberadaan KPK, kemudian membuat koruptor semakin tertantang merancang siasat yang lebih canggih untuk melakukan agenda koruptifnya.

Lebih tajam, BW mengungkapkan fakta bahwa koruptor selalu bekerja bersama dan terorganisir atas dasar berbagai motif. Bahkan koruptor terang-terangan membangun jaringan melalui oligarki dan kartel politik agar mampu mengelabui penegak hukum, utamanya KPK. Herannya lagi, koruptor melakukan serangan balik (corruptor fights back) terhadap KPK yang berusaha memeranginya. Korupsi kian menggerogoti sendi-sendi bangsa, terlebih belakangan ada persoalan Tes Wawasan Kebangsaan.  

Buku terbitan Intrans Publishing ini ditulis oleh seorang yang sudah malang melintang sebagai aktivis antikorupsi, dosen advokat, dan sempat menjabat komisioner KPK. Substansi buku ini tidak lagi diragukan baik secara teori maupun praksis. Selain itu, penjelasan penulis mudah dipahami karena berdasarkan paduan teoritis dan praksis. Ringkasnya, buku 'Berantas Korupsi Reformasi: Catatan Kritis BW' ini menarik karena tidak hanya berhasil mengkritisi praktik korupsi reformasi, tapi juga menawarkan solusi dan berusaha membangun optimisme para pembacanya dalam memerangi korupsi di negeri ini.

Namun, dari berbagai kelebihan yang dimiliki buku ini juga tidak terlepas dari kekurangan. Berhubung latar belakang penulis sebagai aktivis antikorupsi sekaligus akademisi berpengaruh pada bahasa yang digunakan kental dengan nuansa akademik hukum. Bagi pembaca yang bukan berlatar belakang hukum akan kesusaham memahami kata-kata akademik hukum yang tersaji. Terlebih buku ini tidak menyertakan glosarium (daftar istilah) yang membuat pembaca tidak dapat dengan lekas mencari arti kata tertentu.    

Buku ini layak dan perlu dibaca oleh siapapun sebagai sarana mengasah nalar dan menambah wawasan. Secara khusus buku karya Pak BW ini layak dan disarankan dibaca oleh mereka yang memiliki panggilan pada agenda antikorupsi, baik itu aktivis antikorupsi; akademisi hukum dan sosial politik; serta para politisi, birokrat dan pimpinan Negara maupun daerah.

Substansi buku 'Berantas Korupsi Reformasi' akan sangat berguna memperdalam pemahaman tentang korupsi, implikasinya serta membangkitkan semangat dalam pembaerantasannya.

***

*) Oleh: Janwan Tarigan, relawan Malang Corruption Watch (MCW).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta :
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.