Kopi TIMES

Sinergi Total Solusi Pengentasan Kemiskinan

Rabu, 27 April 2022 - 11:35
Sinergi Total Solusi Pengentasan Kemiskinan Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA, DEA, IPU, ASEAN Eng.; Dekan Fakultas Peternakan UGM Periode 2012-2016 dan 2017-2021; Ketua HKTI Provinsi DIY Periode 2018-2022 dan 2022 sampai sekarang.

TIMES JAKARTA, YOGYAKARTA – Indonesia terus laju bergerak, bahkan dengan di dera oleh pandemi Covid-19 pun tetap terus bangkit dan bergerak. Pada peringatan Kemerdekaan Indonesia ke-72 Agustus 2021 lalu membawa tagline Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh. Salah satu problem di hadapi bangsa ini adalah angka kemiskinan 9,71 persen (BPS, 2021). Program pengentasan kemiskinan baik dari nasional sampai daerah sudah terus bergulir dengan dana tidak sedikit. 

Kemiskinan ini menjadi salah satu komplikasi problem yang tidak hanya menyangkut pada pribadi-pribadi yang berstatus dalam kategori miskin, namun bisa merembet ke isu kebangsaan. Kesenjangan kaya-miskin, kota-desa, pengusaha-buruh dapat menjadi bola salju liar. Problem kemiskinan ini jika tidak ditangani dengan baik dapat berdampak pada ketahanan nasional, kohesi sosial yang renggang yang berujung pada diintegrasi bangsa. 

Oleh karena itu kita semua seluruh elemen bangsa memang perlu berkonstribusi dalam ide maupun karya sesuai dengan kemampuan dan porsi masing-masing dalam rangka penurunan angka kemiskinan ini.  Perguruan tinggi sebagai gudang para pakar perlu ikut berperan aktif. Konsep Sinergi Total Solusi dapat diterapkan sebagai model pengentasan kemiskinan oleh perguruna tinggi.

Pemerintah pernah menggunakan 14 indikator untuk menentukan kemiskinan, bahkan 40 indikator dengan batas pendapatan sekitar Rp 486.168/ kapita/bulan (BPS, 2021). Jika dilihat secara subtansi kemiskinan muncul karena ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok keluarga (pangan, papan, sandang). 

Terjemahan dalam 14 atau 40 indikator lebih pada upaya untuk mempermudah pengukurannya. Salah satu fakta yang muncul dalam data kemiskian adalah pedesaan yang secara logis menjadi sumber pangan, namun ternyata kemiskinan di pedesaan (BPS, 2021) jauh lebih banyak (12,53 persen) daripada di perkotaan (7,6 persen). Hal ini menjadikan pemikiran tersendiri untuk penerapan Sinergi Total Solusi. 

Konseptual. Secara konseptual, Sinergi Total Solusi adalah upaya untuk pengentasan kemiskinan dengan mengerahkan seluruh potensi yang dimiliki oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi adalah sumber pengembangan sains dan teknologi (apa saja ada), maka saatnya kita bicara science for life (sains untuk kehidupan). 

Perguruan tinggi juga mempunyai konsep aktivitas yang terbingkai dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat) yang dengan itu maka memiliki peluang untuk menyentuh langsung pada subyek dan obyek kemiskinan. Berbagai elemen kampus (dosen, mahasiswa, tendik) dapat di optimalkan sebagai amunisi untuk menggempur kemiskinan agar runtuh satu persatu dengan spirit Gotong Royong (berat sama dipikul, ringan sama dijinjing). 

Operasional. Hampir setiap pemerintah daerah (kabupaten/ kota) telah memiliki data kemiskinan, dan tidak jarang yang sudah sampai pada by name by address. Data ini secara sains dapat di olah lebih lanjut untuk di dapatkan data secara prioritas sesuai dengan target penurunan angka kemiskinannya. Presisioning by name by address dapat di bantu dengan data spasial (GIS) dan dapat di detailkan sampai unit pemerintahan yang lebih kecil (desa atau bahkan dukuh). 

Indikator angka kemiskinan menjadi panduan aksi/ jenis intervensi untuk menurunkan angka kemiskinan. Dosen dapat berperan sebagai leader dari suatu program pengabdian (dapat menggunakan komoditas sesuai potensi), sementara mahasiswa dapat menjadi anggota tim (pasukan) baik melalui pengabdian, KKN maupun MBKM (merdeka belajar, kampus merdeka). Untuk daerah dengan angka kemiskinan ekstrim, maka perguruna tinggi dapat memanfaatkan jejaring (termasuk alumni) dalam pelaksanaan program. 

Appraisal. Dalam bidang agro, program ini dapat diwujudkan dengan melalui komoditas pertanian-peternakan terpadu. Implementasi sains dan teknologi dalam bingkai Tri Dharma Perguruan Tinggi  sesuai potensi lokalnya misalnya (ayam, itik, kambing/domba, ikan dan pertanian pangan) dengan berbasis keluarga.  

Program KKN atau MBKM dapat di luncurkan pada lokasi sasaran, setidaknya untuk jangka waktu tiga hingga lima tahun.  Target lokasi (misal 1.000 desa) secara nasional dapat menjadi fokus intervensi. Data by name by address dapat membantu agar intenvensi program lebih presisi. Transfer teknologi pada program Sinergi Total Solusi dalam pengembangan pertanian-peternakan tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan keluarga, namun juga penyediaan gizi keluarga. 

Telur misalnya yang dihasilkan dalam suatu usaha ini, tidak hanya menjadi sumber pendapatan namun juga gizi bagi keluarga (sekaligus mendukung program eradikasi stunting). Pemeliharaan 50 ekor ayam petelur (masih visible untuk usaha keluarga) pada keluarga miskin dapat berpotensi meningkatkan pendapatan sekitar Rp 400-500 ribu per bulan, disamping gizi. 

Jika suatu keluarga berkecukupan dalam hal pangan (gizi) dengan pendapatan meningkat maka cepat atau lambat angka kemiskinan akan meredup. Program Sinergi Total Solusi tetap terus dijalankan agar Indonesia tangguh dan Indonesia tumbuh. 

***

*) Oleh: Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA, DEA, IPU, ASEAN Eng.; Dekan Fakultas Peternakan UGM Periode 2012-2016 dan 2017-2021; Ketua HKTI Provinsi DIY Periode 2018-2022 dan 2022 sampai sekarang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____
**)
Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta :
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.