TIMES JAKARTA, JAKARTA – Biznet menjadi salah satu bisnis industri teknologi dan telekomunikasi yang berkembang di tengah pandemi Covid-19. Saat pandemi Covid-19, penggunaan internet atau traffic data melonjak signifikan.

Biznet mencatat ada peningkatan sekitar 20 persen dibandingkan traffic di masa normal. Lonjakan tersebut disebabkan oleh aktivitas masyarakat yang kini lebih banyak dilakukan dari rumah, terutama belajar dan bekerja.

Presiden Direktur Biznet Adi Kusma mengatakan, selama masa pandemi Covid-19, Biznet mencatat adanya kenaikan traffic pada penggunaan koneksi internet di rumah atau residensial. Pemberlakuan sistem bekerja dan belajar dari rumah sejak pertengahan Maret lalu.

"Kami melihat lonjakan pengguna Internet yang cukup signifikan, kurang lebih 20 persen, khususnya di jam kerja kantor pada umumnya," ujar Adi dalam keterangan pers.

Adi menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 berdampak buruk untuk segmen perusahaan atau korporasi. Untungnya semenjak diberlakukannya fase New Normal seperti sekarang, sudah banyak perusahaan yang kembali beroperasi, sehingga kembali menggairahkan bisnis Biznet di segmen ini. 

"Kami melihat mulai adanya pertumbuhan pelanggan baru kami dari segmen bisnis atau korporasi," sambung Adi.

Adi menyebutkan Biznet menerima banyak permohonan baru sebanyak kurang lebih 40 persen untuk berlangganan layanan Biznet. Peningkatkan traffic penggunaan internet maupun jumlah pelanggan, membuat Biznet akan terus menjaga kualitas koneksi internet yang saat ini sudah menjadi kebutuhan utama.

Lebih lanjut Adi menjelaskan, sekitar tahun 2018 Biznet telah meng-upgrade jaringan agar lebih handal, yakni dengan The New Biznet Fiber. Jaringan tersebut menawarkan layanan Internet dengan performa dan kapasitas bandwidth yang jauh lebih besar, sehingga kapasitas yang ada saat ini cukup untuk 20 tahun ke depan.

"Melihat lonjakan traffic yang cukup signifikan, kami berkomitmen untuk fokus memberikan layanan terbaik kami termasuk memastikan jaringan kami tetap lancar di seluruh wilayah yang ada," lanjut Adi.

Adi mengungkapkan bahwa melonjaknya permintaan pemasangan Internet di setiap daerah yang ter-cover oleh jaringan Biznet ini cukup merata di hampir seluruh kota, karena menurutnya mayoritas masyarakat di berbagai daerah memang memerlukan koneksi Internet yang berkualitas untuk tetap produktif ketika melakukan kegiatan bekerja atau belajar dari rumah.

Sebagai perusahaan infrastruktur digital terintegrasi, Biznet juga mengantisipasi melonjaknya permintaan akan kebutuhan penggunaan internet ini dengan perluasan jaringan dan pembangunan infrastruktur di kota-kota yang selama ini belum tersentuh jaringan internet.

Untuk upaya tersebut tersebut Biznet menganggarkan belanja modal atau Capital Expenditure sebesar US$ 100 juta. Selain memiliki dan mengoperasikan jaringan Fiber Optic dan data center terbesar di Indonesia. Biznet juga memiliki tim Customer Care yang siap melayani pelanggan 24 jam setiap harinya.(*)