TIMES JAKARTA, JAKARTA – AC Milan menunjukkan mental juara saat membalikkan keadaan untuk mengalahkan Torino 3-2 dalam lanjutan Liga Italia Serie A, Senin (waktu setempat). Masuk sebagai pemain pengganti, Christian Pulisic tampil gemilang dengan mencetak dua gol di babak kedua yang membawa Rossoneri kembali ke puncak klasemen.
Sebelum laga ini, kemenangan Napoli dan Inter Milan di akhir pekan membuat Milan sempat melorot ke posisi ketiga. Tiga poin menjadi harga mati bagi skuad asuhan Stefano Pioli untuk merebut kembali posisi teratas. Namun, misi tersebut sempat terlihat sulit setelah Milan tertinggal dua gol di awal pertandingan.
Torino unggul cepat lewat titik putih pada menit kesembilan. Nikola Vlašić sukses mengeksekusi penalti setelah pelanggaran di kotak terlarang. Delapan menit berselang, Vlašić kembali berperan penting dengan membawa bola menusuk ke pertahanan Milan sebelum mengirim umpan kepada Duvan Zapata. Penyerang Kolombia itu melepaskan tembakan keras dari sudut sempit yang tak mampu dibendung kiper Mike Maignan.
Tertinggal 0-2, Milan mulai bangkit. Tujuh menit kemudian, Adrien Rabiot memperkecil ketertinggalan lewat gol spektakuler dari jarak sekitar 35 meter. Sepakan kerasnya meluncur deras ke gawang dan berpeluang menjadi salah satu kandidat gol terbaik musim ini.
Perubahan signifikan terjadi di babak kedua, terutama setelah masuknya Christian Pulisic. Pemain asal Amerika Serikat itu mencetak gol penyeimbang pada menit ke-67, hanya satu menit setelah menggantikan Davide Bartesaghi. Berdiri tanpa kawalan di kotak penalti, Pulisic dengan tenang menuntaskan peluang dari jarak dekat.
Sepuluh menit berselang, Pulisic kembali mencatatkan namanya di papan skor. Ia menyambar umpan silang rendah dari sisi kanan untuk membawa Milan unggul 3-2, sekaligus memastikan comeback dramatis tim tamu.
Kemenangan ini membuat AC Milan terhindar dari kekalahan kedua musim ini dan memperpanjang catatan tak terkalahkan mereka di Serie A menjadi 13 pertandingan beruntun. Hasil tersebut juga mengantar Milan kembali ke puncak klasemen dengan nilai 31, sama dengan nilai Napoli.
Sementara itu, Torino harus menerima kenyataan pahit. Klub dengan lini pertahanan terburuk di liga tersebut kini terpuruk di peringkat ke-16 dengan 14 poin, satu grup dengan tiga tim lain di zona papan bawah.
Genoa Terus Menanjak Bersama De Rossi
Di pertandingan lain, Genoa mencatatkan kemenangan liga beruntun untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun usai menundukkan Udinese 2-1 di Udine. Gol penentu kemenangan dicetak Brooke Norton-Cuffy pada menit ke-83.
Gol tersebut menjadi gol perdana bek timnas Inggris U-21 itu sejak bergabung dari Arsenal musim lalu. Sebelumnya, Genoa unggul lebih dulu melalui penalti Ruslan Malinovskyi pada menit ke-34, sebelum Udinese menyamakan kedudukan lewat Jakub Piotrowski pada menit ke-65.
Hasil ini memperpanjang tren positif Genoa sejak ditangani pelatih anyar Daniele De Rossi. Dalam empat laga terakhir, Genoa belum terkalahkan dan mengoleksi delapan poin dari 12 yang tersedia. Kemenangan tersebut membawa Genoa naik ke peringkat ke-14 dengan 14 poin, sementara Udinese berada tiga tingkat di atasnya dengan koleksi 18 poin.
Parma Menjauh dari Zona Degradasi
Dari papan bawah klasemen, Parma meraih kemenangan penting setelah menumbangkan Pisa 1-0. Gol semata wayang dicetak Adrian Benedyczak lewat eksekusi penalti pada menit ke-40.
Tambahan tiga poin membuat Parma kini unggul empat poin dari zona degradasi. Pisa sebenarnya memiliki beberapa peluang emas di babak kedua melalui M’Bala Nzola, namun gagal membuahkan hasil. Petaka bagi Pisa bertambah di masa injury time ketika Nzola diganjar kartu merah langsung usai melakukan pelanggaran keras.
Kekalahan ini membuat Pisa tertahan di peringkat ketiga dari bawah dengan 10 poin dari 14 pertandingan. (*)
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |