TIMES JAKARTA, JAKARTA – Drama was-was soal Mohamed Salah hengkang dari The Reds pupus saat ia menandatangani kontrak baru selama dua tahun bersama Liverpool dengan gaji fantastis: £380.000 per minggu (Rp7,8 miliar). Sekitar Rp70 miliar per bulannya.

Tanda tangan Salah di kertas kontrak itu, juga menepis mimpi Al-Ittihad yang sempat menego Liverpool Rp3 triliun (£150 juta) pada Agustus 2023, agar Salah bisa merumput di Liga Saudi.

Kabar lainya, sang Kapten Virgil van Dijk juga akan perpanjang kontrak dengan The Reds. Tapi kabar buruk datang dari Trent Alexander-Arnold. Ia dikabarkan sudah deal dengan Real Madrid.

Kebijakan FSG Ditabrak Demi Salah

Keputusan The Reds kali ini cukup mengejutkan. Biasanya, pemilik Liverpool, Fenway Sports Group (FSG), enggan memberikan kontrak panjang kepada pemain berusia di atas 30 tahun. Tapi untuk Salah, mereka bikin pengecualian.

"Saya sangat senang. Tim kita sekarang hebat, dan saya yakin kita bisa menang lebih banyak trofi," ujar Salah dengan mata berbinar dalam wawancara eksklusif di situs resmi Liverpool FC.

Pemain berusia 32 tahun ini bahkan rela skip turnamen internasional demi fokus di Liverpool. "Saya percaya kita bisa menang banyak gelar bersama. Terus dukung kami," tandasnya penuh semangat.

Lucunya, Liverpool menyindir komentar Salah musim lalu yang pernah bilang bahwa dirinya "lebih mungkin pergi daripada bertahan" dengan meme "sekarang dia lebih memilih bertahan!" di akun media sosial mereka.

Dan booom.., foto Salah duduk di tengah lapangan Anfield pun viral.

Legenda Hidup The Reds

Harus diakui, statistik Mohamed Salah di Anfield memang gila-gilaan. Ini catatannya:

1. 243 gol dalam 394 penampilan (pencetak gol terbanyak ketiga sepanjang sejarah klub).
2. Rekor 17 assist di Premier League musim ini.
3. Sudah bawa pulang 7 trofi, termasuk Premier League dan Liga Champions.

Dengan kontrak baru ini, Salah berpeluang besar dapat Ballon d'Or. Salah juga berpotensi memecahkan rekor Ian Rush sebagai top skorer sepanjang masa Liverpool (butuh 103 gol lagi).

Namun, harapan itu punya tantangan besar: mempertahankan performa di usia senja. Ya, faktor umur.