https://jakarta.times.co.id/
Pendidikan

Film "Lembayung di Langit Gili" karya Dosen UM, Mengangkat Isu Pendidikan ABK

Senin, 17 Februari 2025 - 07:36
Film Karkono Supadi Putra, sutradara film "Lembayung di Langit Gili" berbicara saat pemutaran film bertema pendidikan tersebut di kampus Universitas Negeri Malang. (Foto: M Arif R Hakim/TIMES Indonesia)

TIMES JAKARTA, MALANG – Film "Lembayung di Langit Gili" hadir sebagai media edukatif yang mengangkat isu keterlambatan bicara (speech delay) pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), khususnya di daerah terpencil yang minim akses pendidikan.

Disutradarai oleh Karkono Supadi Putra, S.S., M.A., film ini tidak hanya menjadi karya seni, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan di Indonesia.

"Film ini mengajak semua orang untuk peduli terhadap pendidikan Indonesia," ungkap Karkono, yang juga menjabat sebagai Kaprodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM).

Ia menyoroti permasalahan sekolah-sekolah yang tidak memiliki kapasitas cukup untuk mendukung perkembangan anak-anak ABK, terutama di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal).

Sebagai bagian dari upaya menyebarluaskan pesan film ini, Fakultas Sastra UM menggelar acara Navastra: Diskusi dan Pemutaran Film pada Jumat, 14 Februari 2025, di aula lantai sembilan Gedung Kuliah Bersama (GKB) A20. Acara ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa, serta tamu undangan lainnya.

Wakil Dekan I Fakultas Sastra, Evynurul Laily Zen, S.S., M.A., Ph.D., dalam sambutannya mengapresiasi film ini sebagai hasil penelitian yang mendapatkan hibah pendanaan dari DRTPM. “Film ini spesial karena merupakan produk penelitian yang melibatkan kolaborasi antara dosen, tenaga pendidik, mahasiswa, dan masyarakat umum,” ujarnya.

Sebelum pemutaran film, acara diawali dengan pertunjukan tari oleh Prof. Dr. Robby Hidajat, M.Sn., yang membawakan tarian berjudul Holding the Fullmoon. Setelah itu, Karkono berbagi cerita tentang proses kreatif pembuatan film, dari ide awal hingga produksi. Ia menegaskan bahwa film edukasi harus mampu menyampaikan pesan dengan cara yang menarik tanpa terkesan menggurui.

Saat film diputar, suasana ruangan dipenuhi antusiasme. Penonton menyimak dengan serius, sesekali tersenyum atau terkesima oleh cerita yang disajikan. Setelah pemutaran, acara ditutup oleh Evynurul Laily Zen, dengan Karkono yang tampak bahagia melihat respon positif dari audiens.

Kepada TIMES Indonesia, Karkono kembali menegaskan harapannya pada film ini.

"Pada intinya, film ini mengajak semua orang untuk lebih peduli terhadap pendidikan, terutama bagi mereka yang kurang beruntung dalam mendapatkan akses pendidikan yang layak.” (*)

Pewarta : M. Arif Rahman Hakim (Magang MBKM)
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.