TIMES JAKARTA, BOYOLALI – “Perpustakaan merupakan tumpukan beribu buku yang berdebu pada beberapa rak yang sudah reot, berada dalam sebuah ruangan lusuh penuh debu. Itu sebuah stigma manusia Indonesia tentang gambaran perpustakaan di zaman dahulu," ujar Dr. Yulianto Hadi, Kepala Sekolah SMA Pradita Dirgantara saat memulai perbincangan tentang perpustakaan di SMA unggulan yang ada di Boyolali, Jawa Tengah ini, Kamis (1/10/2020).

Namun perkembangan terjadi sangat pesat. Dr Yulianto Hadi mengatakan, perpustakaan di SMA Paradita Dirgantara tidak lagi menjadi sebuah tempat yang membuat orang bersin karena alergi debu. "Perpustakaan sekarang bisa menjadi destinasi "Brain Tourism" yang sangat menyenangkan,” ujarnya.

Perpustakaan SMA Pradita Dirgantara diresmikan pada 7 Januari 2020. Kepala Perpustakaan Nasional RI Bapak Drs. Muh. Syarif Bando M.M. menandatangani prasasti peresmian, dilanjutkan dengan acara pengguntingan pita oleh Ketua Umum Yasarini Ibu Nanny Hadi Tjahjanto.

Perpustakaan Nasional membantu memfasilitasi perpustakaan sekolah yang diberi nama Perpustakaan Prof BJ Habibie ini sebagai wujud nyata dukungan pemerintah dalam upaya menciptakan SDM unggul.

Perpustakaan SMA Pradita Dirgantara adalah perpustakaan modern. Mengusung visi menjadi pusat informasi dan sumber belajar guna mewujudkan generasi yang beriman, cerdas, kreatif, mandiri dan berwawasan kedirgantaraan, perpustakaan di SMA Pradita Dirgantara adalah sebuah surga ilmu.

Perpustakaan di sini yang tidak hanya sebagai tempat untuk mengoleksi buku saja, tetapi juga ingin menyediakan sumber belajar bagi seluruh civitas akademinya.

Dr Yulianto Hadi menjelaskan, untuk mewujudkan visi besar itu dijabarkan menjadi beberapa misi yaitu: Pertama, menjadikan perpustakaan sebagai pusat informasi dan sumber belajar yang mutakhir guna menciptakan mutu pendidikan yang unggul.

Kedua, budaya baca sebagai bagian dari aktivitas sehari-hari civitas academica SMA Pradita Dirgantara. Ketiga, memberikan pelayanan maksimal bagi para pengunjung perpustakaan agar tercipta suasana perpustakaan yang nyaman dan menyenangkan. Dan yang keempat, menjalin kerja sama dengan berbagai institusi dan masyarakat luas guna mengembangkan kualitas perpustakaan.

SMA Pradita Dirgantara sendiri merancang perpustakaannya sebagai Bibliotek yaitu sebuah taman pustaka yang tidak hanya buku saja yang ada didalamnya tetapi juga ada karya-karya dari sivitas akademika SMA Pradita Dirgantara.

Oleh karenanya perpustakaan tersebut di desain sedemikian rupa agar seluruh sivitas akademika SMA Pradita Dirgantara gemar membaca dan ilmu pengetahuan menjadi budaya sehari-hari

Desain ruangannya pun dibuat cozy dengan kursi-kursi lesehan menghadap taman agar pengunjung merasa nyaman dan kembali berkunjung ke tempat tersebut. Selain koleksi buku yang tertata rapi sejumlah 3500an judul, perpustakaan ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang lengkap termasuk komputer untuk mengakses buku dan internet .

Sebagai Bibliotek atau taman pustaka, beberapa program rutin diadakan oleh perpustakaan SMA Pradita Dirgantara seperti Program literasi untuk meningkatkan minat baca, lomba-lomba terkait literasi secara berkala, bedah buku setiap satu semester sekali dan pemilihan Duta Literasi untuk memotivasi siswa dalam menambah pengetahuan melalui membaca buku.

Di masa pandemi ini, pelayanan perpustakaan SMA Pradita Dirgantara dilakukan melalui daring. Atas kerjasama dengan Perpusnas, sivitas akademika SMA Pradita Dirgantara dapat mengakses buku-buku di iPusnas secara gratis dan full access. Aplikasi Ipusnas tersebut dapat diunduh melalui playstore atau app store.

Dr Yulianto Hadi mengatakan, pihak sekolah bekerja maksimal untuk menjadikan perpustakaan SMA Pradita Dirgantara sebagai tempat wisata ilmu dan pengetahuan yang menyenangkan.

"Perpustakaan adalah bagian dari sekolah yang sangat menyejukkan. Siswa berbondong-bondong datang untuk memperkaya diri dengan ilmu dan pengetahuan," ucapnya.

Dengan manajemen yang bagus didukung pengembangan teknologi informasi, Dr Yulianto Hadi memastikan perpustakaan tidak lagi sekadar deretan dan tumpukan buku. Namun Perpustakaan SMA Pradita Dirgantara berada di mana-mana karena bisa diakses secara daring,.

"Kapanpun dan di sisi manapun karena perpustakaan SMA Pradita Dirgantara telah bekerja sama dengan berbagai institusi dan Perpusnas, sehingga tersedia jutaan buku yang bisa di akses. Hal ini sangat mendukung program SMA Pradita Dirgantara, yaitu di manapun, kapanpun, dengan siapapun, tetap Sinau Terus, termasuk saat pandemi ini”, kata Dr. Yulianto Hadi, Kepala Sekolah SMA Pradita Dirgantara. (*)