TIMES JAKARTA, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag RI) melalui Badan Litbang dan Diklat (Balitbang Diklat) Kemenag secara resmi meluncurkan inovasi panduan praktis membaca Al-Qur’an braille yang dinamakan Iqro’na pada Senin (1/4/2024). 

Iqro'na sendiri disusun oleh para ahli dan praktisi Al-Qur’an braille di Indonesia. Kehadiran Iqro'na persembahan Balitbang Diklat Kemenag untuk memandu dan memberikan kemudahan bagi para Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (PDSRW) dalam mempelajari Al-Qur’an.

Sekjen Kemenag M. Ali Ramdhani dalam kegiatan peluncuran Iqro'na di acara Ramadan Show dengan tema Al-Qur'an for All. (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia) 

Hadir mewakili Menteri Agama, Sekretaris Jenderal Kemenag M. Ali Ramdhani mengatakan, peluncuran Iqro’na merupakan langkah inovatif dari Balitbang Diklat Kemenag dalam menyediakan model pembelajaran bagi pembelajar Al-Qur’an braille.

“Iqro'na merupakan sebuah karya inovatif dari Kementerian Agama dalam menyapa seluruh bagian dari bangsa, terutama bagi sahabat-sahabat penyandang disabilitas,” ucap Sekjen Kemenag M. Ali Ramdhani dalam sambutannya. 

Cara penggunaan Iqro'na yang diajarkan di eksebisi Ramadan Show di kantor Kemenag Thamrin, Jakarta. (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia) 

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balitbang Diklat Kemenag, Suyitno berkomitmen untuk memberikan layanan tanpa diskriminasi, khususnya dalam hal pendidikan dan layanan keagamaan, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas. 

Suyitno menegaskan bahwa panduan Iqro’na merupakan salah satu upaya konkrit dalam mewujudkan arah kebijakan bagi penyelenggaraan pendidikan Islam yang inklusif.

“Hadirnya Iqro’na ini diharapkan dapat membuka kemungkinan yang lebih besar dalam literasi dan pembelajaran Al-Qur’an secara inklusif bagi penyandang disabilitas,” imbuhnya.

Ramadan Show

Peluncuran Iqro'na sendiri bersamaan dengan dibukanya eksebisi Ramadan Show yang bertemakan “Al-Qur'an for All”.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya Kemenag untuk memperluas aksesibilitas Al-Qur’an bagi semua lapisan masyarakat, termasuk sahabat-sahabat disabilitas yang membutuhkan perhatian khusus. 

“Acara ini bertujuan untuk memberikan akses yang lebih luas dan layanan yang inklusif bagi seluruh umat, termasuk sahabat-sahabat penyandang disabilitas,” ungkap Suyitno. 

Suyitno menjelaskan, Ramadan Show juga menampilkan berbagai produk literasi Al-Qur'an yang dirancang khusus untuk sahabat-sahabat penyandang disabilitas, seperti mushaf Braille Juz Amma, mushaf isyarat, mushaf pusaka, serta kajian digital dan demo membaca Al-Qur'an braille.

“Dengan adanya acara ini, Balitbang Diklat berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam memperluas aksesibilitas Al-Qur'an bagi semua kalangan, sehingga setiap individu dapat merasakan manfaat spiritual yang terkandung dalam kitab suci tersebut,” tandas Suyitno. (*)