TIMES JAKARTA, JAKARTA – Ketua Majelis Wali Amanah (MWA) Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Jusuf Kalla menegaskan, tidak ada kata persaingan dalam perguruan tinggi.

“Kita tidak pernah ingin bersaing, yang ada kerjasama dan membangun kerjasama dengan universitas yang ada diluar negeri sehingga meningkatkan kemampuan mahasiswa,“ ucap Jusuf Kalla usai acara Pembukaan Perkuliahan UIII yang bertajuk Academic Convocation, pada Senin (20/09/2021) di kampus UIII, Depok, Jawa Barat.

Jusuf Kalla mengungkapkan, dirinya telah berbicara dengan Pimpinan Universitas di berbagai dunia, salah satunya dengan Universitas Pemberi gelar tertua di dunia yaitu Universitas Al-Azhar, di Kairo Mesir.

“Sudah bicara dengan Al-Azhar dan malah saya sudah bicara dengan rektornya,“ ungkap Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla berharap, Universitas Islam Internasional Indonesia sebagai kampus yang berada di negara dengan jumlah penduduk islamnya paling besar di dunia ini membuahkan pikiran-pikiran yang baik dalam keislaman yang moderat dan wasathiyah.

Turut hadir dalam acara tersebut Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin, Senat Akademik, Wakil Rektor, Sekretaris Universitas, Dekan, Ketua Program Studi, para dosen dan segenap civitas akademika UIII, serta pejabat pemerintah pusat dan daerah, tokoh masyarakat, dan para tamu undangan dari kalangan perguruan tinggi serta lembaga-lembaga riset.

Diberitakan sebelumnya, UIII mulai dirintis sejak tahun 2015. Pada tanggal 29 Juni 2016, Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2016 tentang Pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia dengan status Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH).

UIII dibangun di atas lahan seluas 142,5 ha yang semula merupakan lahan LPP RRI di Komplek Pemancar RRI Cimanggis, Jalan Raya Bogor, Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Setelah melalui proses konsultasi, koordinasi, dan administrasi yang intens antara Kementerian Agama, LPP RRI dan Kementerian Keuangan, akhirnya pimpinan RRI menyetujui penyerahan 142.5 ha lahan untuk kepentingan pembangunan kampus UIII.

Pada tanggal 5 Juni 2018 Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama pembangunan kampus UIII. Sampai dengan September 2021 pembangunan fisik mencacat kemajuan yang signifikan. UIII juga menyiapkan sistem akademik, manajemen, tata kelola, dosen, mahasiswa, serta beasiswa.

Walaupun menyandang nama Islam, UIII menganut prinsip non-diskriminatif dan non-sektarian dengan berpegang pada ajaran washatiyah, dan Islam rahmatan lil alamin (Islam yang menebarkan kebaikan bagi seluruh penghuni bumi). (*)