TIMES JAKARTA, PROBOLINGGO – Pagelaran Jazz Gunung Bromo, di Probolinggo, Jawa Timur, kembali digelar hari ini. Pelaksanaannya pun tak main-main, protokol kesehatan berlapis. Mulai swab antigen, wajib pakai masker dan menjaga jarak, dilakukan dengan ketat, sebagai  mengantisipasi dan mencegah adanya penularan Covid-19.

Pertama kali datang, pengunjung maupun awak media, masuk lewat pintu rehat Bromo. Dari lokasi itu, langsung diarahkan ke tenda swab antigen yang sudah disediakan panitia. Setiap pengunjung, panitia, awak media, dan tamu undangan, juga dipastikan sudah vaksin dua kali. Atau minimal satu kali vaksin.

Penampilan Dua Empat Musik di Amphiteater Jiwa Jawa Resort. (Foto: Ryan H/TIMES Indonesia)

Bagi pengunjung, awak media maupun undangan yang belum vaksin, dilarang masuk. Di lokasi pagelaran pun, ada lusinan satgas covid19 Provinsi Jawa Timur, yang siap menegur setiap pengunjung, panitia, maupun awak media. Termasuk mengingatkan apabila ada masker yang melorot di bawah hidung.

Penggagas Jazz Gunung Bromo, Sigit Pramono menyebut, penyelenggaraan Jazz Gunung Bromo 2021 juga akan menjadi contoh dan standar penyelenggaraan konser musik di tempat terbuka, dengan protokol yang sangat ketat dan disiplin.

“Dengan penyelenggaraan Jazz Gunung Bromo 2021 ini, kami ingin menegaskan bahwa kita harus siap untuk bangkit dan beradaptasi dengan pandemi dan peraturan PPKM," tambahnya.

Ia menyampaikan pertunjukkan ini akan menjadi semacam showcase. Kolaborasi pemerintah dan kelompok masyarakat mampu menyelenggarakan konser di tengah pandemi dengan protokol yang sangat ketat.

Pagelaran Jazz Gunung Bromo 2021, diharapkan menjadi moment kebangkitan pariwisata dan event seni dan budaya dengan protokol kesehatan yang ketat. (*)