TIMES JAKARTA, MALANG – Tingkat kunjungan wisatawan ke Pantai Balekambang di Kabupaten Malang hingga saat ini belum signifikan.

Menurunnya jumlah wisatawan tersebut, merupakan dampak dari maraknya informasi hoaks adanya tsunami di pantai tersebut yang terjadi beberapa waktu lalu. Beberapa saat lalu, memang sejumlah wilayah pesisir di Indonesia sedang terjadi bencana alam Tsunami.

Meski demikian, pengelola Pantai Balekambang tidak pasrah begitu saja dengan kondisi teura menurunnya jumlah wisatan tersebut. Melainkan tetap berupaya untuk dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di pantai yang menjadi ikon Kabupaten Malang ini.

“Kami terus berbenah. Terbaru, kami menambah lima spot selfie yang ada di pantai ini,” ujar Kepala UPT Balekambang PD Jasa Yasa, Yasdi kepada TIMES Indonesia.

Dia melanjutkan, lima spot selfie itu dipasang sepanjang pinggir pantai dan jembatan menuju Pulau Ismoyo. “Ada spot selfie Lawang Segoro dan ada juga gazebo yang sudah kami sediakan untuk pengunjung maupun wisatawan,” urainya.

Selain itu, pihaknya juga menambah spot selfie ikonik serta unik. “Seperti ada rambu penunjuk arah yang menandakan sejumlah tempat wisata ternama. Spot unik ini ternyata diminati wisatawan,” imbuhnya.

Menurutnya, jumlah kunjungan wisatawan ke Pantai Balekambang saat ini menurun drastis hingga lebih dari 50 persen ketimbang tahun 2017 silam.

Pihaknya memperkirakan banyak masyarakat maupun wisatawan yang masih enggan berwisata ke pantai, lantaran isu tsunami di beberapa wilayah pesisir Indonesia.

“Tentunya kami memberikan rasa aman seta nyaman kepada pengunjung maupun wisatawan. Kami memiliki rescue yang sudah siap setiap saat. Di samping itu, juga telah terpasang rambu-rambu bahaya ombak tinggi dan langkah apa yang dilakukan bila terjadi bencana gempa maupun tsunami,” paparnya gamblang.

Dia juga tidak henti-hentinya melakukan promosi melalui media sosial, supaya menarik kembali minat wisatawan mengunjungi Pantai Balekambang. (*)