TIMES JAKARTA, JAKARTA – Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siradj meluncurkan buku berjudul "Allah dan Alam Semesta: Perspektif Tasawuf Falsafi", pada Jumat (5/2) yang dilakukan secara hybrid (daring dan luring). Buku ini merupakan hasil disertasi doktoral K.H. Said Aqil Siradj yang dihasilkan pada tahun 1994.

"Sungguh merupakan saat yang membahagiakan saya dan mengharukan ketika buku ini kita bicarakan dan kita diskusikan. Bukan berarti hanya minta pujian atau sanjungan justru yang lebih saya tunggu adalah kritik, saran dan masukan," ucap Said Aqil Siradj.

Dalam ceritanya, pria yang sering disapa Kang Said menceritakan dirinya yang berjuang menyelesaikan disertasinya selama empat tahun. "Cukup lama nulis ini dan cukup bosen juga," ceritanya.

Bicara mengenai tasawuf, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menjelaskan dan meluruskan bahwa tasawuf itu bukan tasawuf falsafi dan amali.

"Itu kurang tepat, tasawuf itu tidak mungkin amali karena tasawuf itu bicara hati kalau amali itu akhlak namanya bukan tasawuf, jadi pembagian tasawuf yang benar ialah tasawuf falsafi dan tasawuf dinni," jelasnya.

"Tasawuf adalah revolusi spiritual, dalam arti dinamis, sangat progresif, tidak boleh berhenti orang sufi itu dan tidak boleh cepat puas," tandas Kang Said.

Turut hadir sebagai penanggap buku yang berjudul "Allah dan Alam Semesta: Perspektif Tasawuf Falsafi" karya Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siradj ialah K.H. Agoes Ali Masyhuri, Prof. DR. Kautsar Azhari Noer dan Prof. DR. Fachry Ali.(*)